KORANLAPOS- Pernahkah Anda berkonflik dengan seseorang? Jika pernah apa yang Anda lakukan saat mengalami konflik dengannya, lebih sering diam atau banyak omong? Ternyata kedua sikap tersebut menunjukkan ciri kepribadianmu yang sebenarnya saat berkonflik.
Menurut Bill Eddy, LCSW, JD salah satu terapis dari San Diego, California, mengatakan di akun profesionalnya bahwa orang memiliki kepribadian dengan konflik tinggi, mereka akan bersikap diam atau banyak omong. Namun perlu digaris bawahi bahwa orang yang berkonflik tinggi memiliki emosi yang tidak terkendali, perilaku atau ancaman ekstrem, dan keasyikan menyalahkan orang lain.
Mereka yang memilih untuk banyak omong biasanya mempunyai target yang disalahkan, yang sering mereka intimidasi, melecehkan, menyalahkan, mempermalukan, mengganggu, menyebarkan desas-desus, dan menjadi sasaran banyak perilaku permusuhan lainnya. Pola ini meningkatkan dan mempertahankan konflik antarpribadi.
Emosi orang berkonflik yang banyak omong sering kali menular, terkadang saat Anda diam lawan Anda yang banyak omong memprovokasi agar Anda terlihat emosi. Hal ini disampaikan oleh Bill Edy, bahwa emosi dengan konflik tinggi sangat menular.
Orang yang banyak omong seringkali mentransfer energi negatif didalam diri mereka sendiri untuk sebuah klarifikasi atas dirinya. Hal ini bertujuan agar orang didekat mereka yang akan berjuang dan membela mereka ketika mereka ketahuan berperilaku buruk. Mereka tidak menyukai kebenaran.
BACA JUGA:Tips dan Strategi yang Efektif untuk Orang Tua, Memahami Proses Belajar Anak di Rumah
1. Narsistik
Mereka yang memilih banyak omong saat konflik biasanya memiliki ketakutan mendasar tentang harga diri yang rendah atau tidak berdaya. Jadi mereka terus menerus menempatkan diri di atas orang lain.
2. Borderline
Memilih untuk banyak omong saat konflik biasanya takut jika mereka ditinggalkan, sehingga mereka terus-menerus bergantung dan menuntut kepastian, namun kadang-kadang disertai kemarahan ketika mereka merasa ditinggalkan – yang sering kali mendorong orang untuk meninggalkan mereka.
3. Antisosial
Sebenarnya tidak ingin didominasi oleh orang lain, sehingga mereka berusaha keras untuk mendominasi orang lain, namun seringkali berakhir di tidak mengenakkan, saat berapa dimana mereka didominasi.
4. Paranoid
Takut dikhianati oleh orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka mungkin bereaksi berlebihan dan menyerang orang-orang yang mereka takuti.