Al-Nassr Potensi Datang ke Indonesia ?

Jumat 10 May 2024 - 21:45 WIB
Reporter : Zki
Editor : Zki

Baca juga :

Pabrik Gula Ceper Sempat Berdiri di Kabupaten Klaten

Koranlapos.com - Pabrik gula ini memiliki area yang cukup luas, bahkan lebih luas jika dibandingkan dengan Pabrik Gula Gondang Winangun. Diawal abad 19, Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi gulanya. Kapasitas produksinya yang besar berdampak pada luasnya area perkebunan tebu yang dimilikinya.

Meskipun pabrik gula ini sudah tidak aktif beroperasi, namun bangunan utama pabrik beserta bangunan pendukung lainnya masih bisa di jumpai. Disisi selatan pabrik masih bisa dijumpai beberapa rumah dinas pegawai pribumi milik Pabrik Gula Ceper. 

Bangunan-bangunan rumah tersebut sampai saat ini masih dihuni oleh masyarakat. Tak jauh dari lokasi pabrik terdapat sebuah bekas jembatan lori yang saat ini telah dimodifikasi menjadi jembatan jalan raya penghubung antar desa.

Menurut beberapa referensi, pabrik gula ini ditutup oleh pemerintah pada tahun 1998.

Selain itu menurut keterangan dari karyawan Pabrik Gula Gondang Winangun, alasan penutupan Pabrik Gula Ceper adalah besarnya kapasitas produksi yang tidak sebanding dengan pasokan tebu, sehingga mengakibatkan inefisiensi operasional pabrik.

Seiring dengan berjalannya waktu, jalur kereta api penghubung antara Pabrik Gula Ceper dan Stasiun Ceper di non aktifkan. Hal ini karena seluruh angkutan distribusi hasil industri digantikan menggunakan truk. Hal ini juga turut berdampak pada menurunnya pamor Stasiun Ceper. Stasiun yang dulu ramai dengan aktivitas penumpang dan angkutan distribusi barang kini tampak sepi.

Dibagian sisi barat pabrik masih terdapat sebuah alat crane yang dahulu digunakan untuk menimbang tebu dan memindahkan tebu dari truk kedalam lori. Dibagian pintu masuk pabrik juga terdapat sebuah lokomotif uap yang dijadikan monumen. Pabrik Gula Ceper dahulu memiliki jalur kereta api yang terhubung dengan Stasiun Ceper yang berada disisi utara pabrik. Hal ini digunakan sebagai sarana angkutan hasil industri seperti tebu dan tetes tebu serta angkutan bahan baku pabrik.

Berhentinya aktivitas produksi di Pabrik Gula Ceper sangat berdampak pada nasib bangunan pabrik. Saat ini kondisi bangunan pabrik yang megah tersebut banyak mengalami kerusakan. 

Baca juga

Awal Mula Tradisi Bajapuik di Pariaman Sumatera Barat

Koranlapos.com - Tradisi bajapuik sudah ada dari sejak dahulu, bermula dari kedatangan Islam ke nusantara. 

Orang asli Pariaman, merupakan penduduk pesisir yang bermata pencaharian nelayan, mereka hidup dari hasil melaut di pantai pariaman. Kemudian datang lah orang rantau dari daerah bukit-tinggi Padang Panjang. 

Mereka merantau dan mulai bertempat tinggal dan berocok tanam sebagai petani di Pariaman.

Kemudian, orang rantau ini ingin mengawinkan putri-putri mereka dengan orang Pariaman. Namun, orang Pariaman dulunya miskin, sehingga untuk mengangkat derajat calon suami mereka tersebut, 

Kategori :