Glukosa darah tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dengan cepat. Kondisi tersebut merusak pembuluh darah, membuat aliran darah di sekitar luka menjadi terhambat.
Akibatnya, pasokan oksigen dan nutrisi pada sel-sel yang bekerja untuk penyembuhan menjadi terbatas. Hal ini bisa menghambat proses penyembuhan yang optimal dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Masalah jantung dan pembuluh darah
Diabetes dan kadar gula darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko masalah jantung dan pembuluh darah. Misalnya, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Alasannya, kadar gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, mempersempit aliran darah, dan memicu peradangan. Karena ini, muncul gejala berupa sesak, sakit pada dada, dan perubahan detak jantung.
BACA JUGA:Deklarasi Pilkada Damai
BACA JUGA:Acungkan Jempol! Fauzan Apresiasi Guru Honorer
5. Penurunan kualitas hidup
Ketidakstabilan gula darah dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, haus berlebihan, sering buang air kecil, dan penurunan energi. Semua ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup sehari-hari, membatasi aktivitas dan produktivitas.
Penting untuk melakukan cek gula darah secara teratur dan mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan oleh profesional medis. Tujuannya untuk mengelola diabetes dan mencegah komplikasinya.