"Dengan adanya pelatihan ini nantinya, bisa menambah wawasan pengembangan budidaya kopi, yang diharapkan bisa diterapkan para peserta," ujarnya.
Bisa mempelajari stek berakar dengan cara yang tepat dan benar. " Harapan kita, bisa diterapkan ditularkan kepada petani lainnya di Kota Pagar Alam," imbuhnya.
Lanjut Diki, jika tehnik budidaya stek berakar tanaman kopi ini memiliki kelebihan. Yakni, tanaman kopi lebih cepat berbuah dibandingkan memperbanyak pohon kopi dengan cara semai biji.
"Yang jelas, tanaman baru mirip dengan gen induk," pungkasnya seraya mengatakan Petani Kota Pagar Alam sudah 3 kali mendapat bantuan bibit stek berakar dari Kementan melalui Dirjen Perkebunan sebanyak 100 ribu bibit kopi stek berakar. (why)