LAPOS, Lahat - Hingga hari H pelaksanaan Pemilu serentak 14 Februari 2024, Sekretariat Bawaslu Lahat masih dijaga ketat dari personel Polres Lahat. Bahkan Anggota Bawaslu dan semua satuan kerja (Satker) yakni Panwascam hingga Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun turun langsung melakukan pengawasan dan pencegahan kecurangan pada tahapan-tahapan pemilu.
Ketua Bawaslu Lahat Nana Priana SHi MM mengatakan bahwa pihaknya menempatkan petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) ke 1.357 TPS dengan strategi di antaranya patroli pengawasan di wilayah TPS dan koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, Bawaslu juga mengawasi setiap tahapan lainnya mulai dari pendistribusian logistik, dan rekapitulasi hasil Si Rekap Pilpres dan Pileg . Termasuk mengawasi terjadinya kecurangan Pemilu.
"Bawaslu pastikan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilu di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih," kata Nana ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/2).
Ditanya soal laporan dugaan pelanggaran pemilu, Bawaslu sendiri hingga malam Selasa (13/1) melakukan patroli terhadap pelanggaran Pemilu dengan kecurangan Money Politic. "Sampai jam 03.00 WIB malam, kami belum menemui pelanggaran peserta bagi-bagi amplop," ujarnya.
Namun pihaknya mendapatkan aduan bahwa satu ASN diduga tidak menjaga netralitas. "Aduan itu ditindalanjut dengan kita panggil, tapi pengaduan itu masih kita kaji, namun apabila terbukti, maka pihaknya akan rekomendasikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait dugaan pelanggaran," ujarnya.
Seraya bila terbukti nntinya pihak KASN - lah yang memberikan sanksi. "Jadi sanksinya bisa penundaaan pangkat hingga penurunan pangkat serta sanksi tegas lainnya," ujarnya. (zki)