"Di mana?"
"Di halaman pondok Panji. Kira-kira dua kilometer dari sini," ujar Gus Abdul Muid.
Awalnya Kiai Khozin ternyata sekolah di pondok Panji itu. Ini pondok tertua di kawasan itu. Didirikan tahun 1787. Pendirinya: Kiai Hamdani dari Pasuruan.
Khozin akhirnya diambil menantu oleh kiai Hamdani. Bahkan dikirim ke Makkah untuk memperdalam ilmu agama. Santri lain yang juga diambil menantu adalah Hasyim Asy'ari dari Tebuireng, Jombang.
"Istri Kiai Khozin dan Kiai Hasyim Asy'ari meninggal muda. Dua santri andalan itu dikawinkan lagi dengan adik-adik almarhum istri masing-masing," ujar Kiai Abdul Muid. Berarti Kiai Khozin dan Kiai Hasyim Asy'ari dua kali berstatus ipar.
Kiai Hasyim lantas memimpin pondok pesantren Tebuireng, Jombang --menurunkan Gus Dur dan Gus Irfan, menteri haji saat ini.
Kiai Khozin ditugaskan mendirikan pondok tidak jauh dari Panji. Yakni di lokasi Al Khoziny sekarang ini. Itu tahun 1910. Belum ada madrasahnya. Masih berupa padepokan. Itu lebih awal dari catatan sejarah berdirinya Al Khoziny, tahun 1920.
Dalam sejarah panjangnya itu sekarang inilah era kemajuan tertinggi Al Khoziny. Total santrinya sekitar 3.000 orang --dari SD sampai S-2.