Empat Lawang, Koranlapos.com – Siang itu, di SPBU Talang Banyu, suasana mendadak berubah. Dari tenang jadi heboh. Dari antrean biasa jadi kepanikan.
Jam dua siang lewat sedikit. Sebuah Suzuki Katana oranye, nopol BG 1986 LL, masuk untuk isi bahan bakar. Mobil itu dikemudikan seorang perempuan. Awalnya biasa saja. Sampai tiba-tiba… ada percikan api.
Api muncul dari kap depan. Kecil, tapi cukup bikin jantung penonton berdegup lebih cepat. Sang pengemudi panik. Ia buru-buru keluar. Menyelamatkan diri.
Untung petugas SPBU cepat bereaksi. APAR alat pemadam api ringan langsung disemprotkan. Api bisa diredam sebelum membesar. Tidak lama, mobil pemadam kebakaran datang. Melakukan pendinginan. Mobil. Juga area sekitar SPBU.
Fir, warga yang ikut melihat, menduga ada korsleting listrik di bagian pengapian. “Mesin mobil masih menyala saat isi BBM. Mungkin itu pemicunya,” ujarnya, Kamis 11 September 2025.
BACA JUGA:Setelah 8 Bulan Buron, Pelaku Curanmor Empat Lawang Tersungkur di Tangan Polisi
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Empat Lawang Ditemukan Tewas di Dalam Sel
Tidak ada korban. Tapi SPBU sempat lumpuh sekitar satu jam. Semua aktivitas berhenti. Orang-orang menunggu. Menatap mobil oranye yang nyaris jadi abu.
Kejadian ini jadi pengingat. Mesin kendaraan harus mati ketika isi BBM. Sering dianggap sepele. Tapi risiko besar menunggu. Api tidak kenal kompromi. Ia hanya butuh satu percikan kecil.