"Negara-negara lain sudah mulai mencari energi yang baru dan ramah lingkungan, maka penjualan batubara mulai berkurang. Jadi target Indonesia tahun 2040 itu batubara akan mulai ditinggalkan. Sekarang pemerintah juga sudah mulai memikirkan energi terbaru seperti pemanfaat panel surya, panas bumi, hydro dan energi green," terang Nopran.
Sumber Daya Alam batubara di Lahat diprediksi pemerintah masih banyak mencapai diangka 2,1 miliar ton lagi.
Meski pengusaha tambang terus berproduksi, namun DPRD menyoroti pentingnya aktifitas hauling dilakukan di jalan khusus, supaya fasilitas umum terjaga dan tidak terjadi lagi jembatan yang roboh di Desa Muara Lawai Merapi Timur pada tempo hari yang lalu.
"Kita dukung adanya jalan khusus, supaya akses umum tertib, fasilitas terjaga, perusahaan pun lancar beroperasi," sebutnya.
Kawah Tambang :
Batubara yang akan ditinggalkan nanti akan meninggalkan eks kawah tambang. Dijelaskan Nopran, bahwa secara umum pengusaha tambang telah memberikan jaminan reklamasi. Perusahaan batubara yang akan meninggalkan tambangnya di Lahat nanti, harus wajib menutup kembali galian dan melakukan penghijauan.
"Perusahaan wajib menimbun, kalau tidak melakukan reklamasi, maka pelanggara oleh karena itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar terus mengejar perusahaan tambang yang habis masa produksi," tegasnya.