Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur kereta api, terutama bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan dalam mendeteksi bahaya di sekitar mereka.
Kanit Reskrim Polsek Tebing Tinggi, Ipda Thomson mengatakan sebelum tertabrak kereta api Erpansi sedang menyeberangi perlintasan rel kereta api dan hendak pulang ke rumahnya.
"Akan tetapi saat melintas ada 1 kereta api pengangkut BBM hendak menuju ke arah Kota Palembang, dikarenakan korban penyandang tunarungu dan tunawicara, sehingga tidak mengetahui kereta yang melintas," katanya.
Akibat kejadian ini Erpansi meninggal dunia di tempat, karena mengalami luka pada bagian kepala.
Jasadnya sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum, lalu dimakamkan pada Minggu (2/2/2025) oleh pihak keluarga.
Saat ini jenazah korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU Pulau Emas. (*)