Ini Yang Akan Terjadi Jika Berbisnis Dengan Korea Utara
Ilustrasi Korea Utara. Sumber foto instagram-Yni/Lapos-
Lahat Pos - Korea Utara pernah memesan seribu mobil model Volvo 144 kepada Sweden. Namun setelah semua mobil dirakit dan dikirimkan ke Korea Utara, pemerintah Korut tidak pernah membayar sepeser pun.
Sebahkan sampai beberapa dekade berlalu, beberapa mobil Volvo itu masih terlihat di jalanan Korea. Namun Korea Utara tak pernah membayarnya.
Hal ini bermula pada tahun 1970-an. Kala itu, bisnis di Sweden mulai berkembang. Dan mereka mulai menyasar pasar-pasar baru di berbagai belahan dunia, termasuk salah satu yang menyajikan adalah Korea Utara.
BACA JUGA:Waw! 3 Temuan Langka Ini Bisa Bikin Kaya Raya
BACA JUGA:Aneh Tapi Nyata! Inilah Pohon Yang Bisa Berjalan
Dengan berani, beberapa perusahaan ekspor menandatangani kontrak senilai ratusan miliar atas pemasanan seribu unit sedan Volvo 144. Perusahaan Sweden kala itu yakin kalau perekonomian Korea Utara sedang berkembang dan tentu mereka sanggup membayarnya.
Apalagi pada 1975, Sweden menjadi negara barat pertama yang membuka kedutaan besar di Pyongyang, Korea Utara. Tentu hubungan baik yang terjalin ini semakin meyakinkan mereka untuk mengirim seluruh unit sebelum pembayaran.
Tapi nggak lama setelah membuka kedutaan besar, pihak Korea Utara tiba-tiba menghentikan seluruh perdagangan dengan negara barat.
BACA JUGA:Neymar Bakal Beli Pulau Dekat Pantai
BACA JUGA:Electric Run 2024, PLN Ajak Pelari Gaungkan Semangat Ramah Lingkungan
Mereka juga tidak memelunasi pembayaran atas seribu unit mobil yang tak dikirim itu, bahkan hingga sekarang. Kini peristiwa itu dikenang dunia sebagai peristiwa pencurian mobil terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.
Tapi kalau Indonesia bisnis sama Korea Utara, enaknya bisnis apa nih? (*)