Kalian Wajib Tahu, Ternyata Ini Filosofi Bukit Salero yang Berbentuk Jempol!

Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan (Sumsel) terkenal dengan pesona alamnya yang memukau, dan salah satu destinasi wisatanya yang paling menonjol adalah Bukit Serelo. Terletak di Desa Perangai, Kecamatan Merapi Selatan, bukit ini telah menjadi ikon kebang--

Koranlapos.com- Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan (Sumsel) terkenal dengan pesona alamnya yang memukau, dan salah satu destinasi wisatanya yang paling menonjol adalah Bukit Serelo. Terletak di Desa Perangai, Kecamatan Merapi Selatan, bukit ini telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Lahat. Jarak tempuh dari Kota Palembang ke Bukit Serelo adalah sekitar 214 kilometer atau 4 hingga 5 jam perjalanan.

 

Pesona Alam Bukit Serelo

 

Bukit Serelo dikelilingi oleh Sungai Lematang yang jernih, menambah keindahan panorama alamnya. Di sekitar bukit, pengunjung sering memanfaatkan area tersebut sebagai tempat berkemah atau sekadar bersantai bersama keluarga. Keindahan alami Bukit Serelo juga menarik perhatian banyak pendaki dari luar daerah yang ingin merasakan keunikan dan pesonanya secara langsung.

 

Selain panorama yang menakjubkan, Bukit Serelo juga menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna langka. Pengunjung mungkin berkesempatan untuk melihat berbagai satwa seperti kera ekor panjang, cengkok, kancil, rusa, kijang, babi rusa, serta beragam jenis burung dan ayam hutan. Terkadang, sekelompok gajah yang sedang dilatih juga bisa terlihat di kawasan ini, menambah daya tarik Bukit Serelo.

 

Dengan ketinggian mencapai 900 meter di atas permukaan laut (MDPL), Bukit Serelo merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan. Bukit ini juga dikenal dengan nama lain, yaitu Bukit Jempol dan Bukit Telunjuk. Nama Bukit Jempol berasal dari bentuk puncaknya yang mirip dengan jempol, sementara nama Bukit Telunjuk merujuk pada bentuk puncaknya yang menyerupai telunjuk yang mengarah ke langit.

 

Filosofi di Balik Bentuk Puncak Bukit Serelo

 

Bentuk puncak Bukit Serelo yang menyerupai telunjuk menyimpan filosofi yang mendalam bagi masyarakat setempat. Menurut kepercayaan warga asli Lahat, bukit ini mengingatkan kita akan keberadaan Sang Pencipta, Tuhan, yang memiliki posisi lebih tinggi daripada manusia. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati. Selain itu, puncak yang menghadap ke langit juga mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, penguasa langit dan bumi.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan