Potret Es Antartika Berdarah, Dari Manakah Asal Usulnya
Ilustrasi potret air terjun berdarah antartika. Sumber foto: instagram-Yni/Lapos-
Lahat Pos - Wilayah Antartika, pernah muncul sebuah air terjun berwarna merah, atau disebut juga dengan air terjun berdarah.
Kira-kira penyebabnya apa ya? Nah, yang kamu lihat sekarang ini adalah Blood Falls, atau air terjun berdarah yang muncul di Antartika.
Air berwarna merah tersebut terus mengalir keluar dari celah bongkahan es besar, yang disebut dengan Glacier Tiler, menuju Danau Bonney di Antartika Timur.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1911, yang didokumentasikan oleh Thomas Griffith Tiler, yaitu seorang ahli geografi, antropolog, dan penjelajah dari Inggris.
BACA JUGA:Ini Dia Resep dan Cara Membuat Kue Lapis, Yang Dapat Anda Coba di Rumah
Fenomena tersebut didokumentasikan oleh Tiler saat ia sedang mengikuti ekspedisi Terra Nova, atau ekspedisi ke wilayah Antartika.
Saat itu, Tiler dan timnya menduga bahwa warna merah air disebabkan oleh ganggang, atau alga merah, namun nyatanya bukan.
Berdasarkan penelitian, mengungkapkan bahwa kenapa air terjun itu bisa berwarna merah, karena air disana mengandung kaya akansat besi.
Zat tersebut bereaksi dengan oksigen di udara ketika air keluar dari Glacier, sehingga menghasilkan warna merah darah. Glacier Tiler ini menjadi glacier terdingin dengan air yang terus mengalir.
BACA JUGA:Ingin Liburan ke Provinsi Aceh, Kalian Wajib Kunjungi Wisata Ini, Rekomendasi Agustus Tahun 2024
Air Blood Falls ini memiliki rasa yang asin ya, karena air ini memiliki sumber air asin yang terpisah di dalam Glacier.
Pada tahun 2017, para peneliti menemukan jantung air terjun yang tersembunyi sekitar 400 meter di bawah es, dan sekitar 90 meter dari air terjun berwarna merah darah tersebut.
Nah, ternyata itu ya penyebabnya. (*)