Usia 101 Tahun, Salim Laksanakan Tawaf dan Sai Tanpa Kursi Roda

FOTO IST Jamaah haji yang masih muda harus salim (sungkem, Red) kepada Abah Salim. Usia pemilik nama lengkap Salim Dulatif ini sudah 101 tahun.--

KORANLAPOS.COM – Jamaah haji yang masih muda harus salim (sungkem, Red) kepada Abah Salim. Usia pemilik nama lengkap Salim Dulatif ini sudah 101 tahun. Saat melaksanakan umrah wajib, ia masih mampu tawaf dan sai tanpa kursi roda.  

Jamaah asal Kampung Pasir Jati, Kecamatan Bojong, Kabupaten Bogor, itu berangkat bersama istrinya, Aminah, 80 tahun. "Masih kuat.. bisa jalan. Istri yang pakai kursi roda," kata Salim saat menceritakan pengalaman umrah wajibnya kepada tm Media Center Haji. 

Saat ditanya mengenai doa yang ia panjatkan di depan Kakbah, Salim juga mengaku tidak minta yang neko-neko. 

"Di depan Kakbah cuma doa Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar. Cuma itu yang diinginkan, selamat dunia akhirat," ujarnya.

Salim tiba di Makkah pada Minggu, 26 Mei 2024. Ia tergabung dalam kloter JKG-15 Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Sebelumnya pria yang memiliki 7 anak, 30 cucu, dan 12 cicit itu sembilan hari berada di Madinah. 

Di Makkah, Salim tinggal di hotel di kawasan Misfalah. Setelah beristirahat, Ia dan istri melaksanakan umrah wajib. 

"Bungah sabungah-bungahna (Bahagia tidak terkira) bisa naik haji buat hapusin dosa. Setiap sujud nangis inget dosa-dosa," katanya.

Dari hotelnya ke Masjidilharam, Salim bisa mandiri naik dan turun bus. Langkahnya masih mantap dan cekatan di usianya yang sudah lebih seabad.

Salim merupakan veteran kemerdekaan. Uang pensiunan veteran perang ia gunakan untuk naik haji. Untuk tambahan, istrinya menjual perhiasan simpanannya dan tanah. 

Terkait pelayanan petugas haji, Salim mengacungkan jempol. "Bagus, Abah dikit-dikit dipegang, dikit-dikit dipegang, padahal kuat. Semua bagus enggak ada yang kurang," katanya.

Mbah Harjo Mislan Sehat Selalu

Kisah Salim mirip dengan Mbah Harjo Mislan. Jamaah tertua yang dua bulan lagi berusia 110 tahun itu juga telah merampungkan umrah wajib di Masjidilharam. Bedanya, Mbah Harjo yang diantar anaknya, memilih menggunakan kursi roda meskipun sebenarnya ia masih merasa kuat. 

Pria kelahiran Ponorogo, 2 Juli 1914 itu sangat mandiri di Madinah dan Makkah. makan dan mandi sendiri. Juga memakai baju sendiri. Saat berjalan ke mana-mana sering tidak mau dibantu. Masih merasa kuat. 

Matanya juga masih jelas melihat jauh. Saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) Minggu 26 Mei 2024 di Hotel Al Zhaer Plaza kawasan Misfalah Makkah, Mbah Harjo terlihat rileks saat ngobrol.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan