Fakta atau Mitos ! Menarik Makam Sang Pembuka Jalur Gunung Dempo
Gunung Dempo di Kota Pagar Alam--
Ketiga perintis jalur pendakian Gunung Dempo Sumatera Selatan ini selama tujuh hari membuka jalur, namun akhirnya salah satu perintis Pak Mulyorejo meninggal dunia di pelataran Gunung Dempo.
“Menurut cerita ketiganya kehabisan logistik saat melakukan pembukaan jalur pendakian Gunung Dempo Sumatera Selatan,” jelasnya didalam konten video.
Lalu Pak Mujiman dan Pak Timan turun ke bawah Gunung Dempo Sumatera Selatan untuk meminta bantuan membawa turun jasad Pak Mulyorejo. Setelah jasad Pak Mulyorejo mau diangkat, tak lama kemudian hujan dan badai turun, lalu jasad diletakkan kembali hujan dan badai spontan berhenti sampai tiga kali.
“Hingga akhirnya nekad jasad dibawa hingga sampai di lokasi makam, hujan dan badai lebih besar lagi datang. Kemudian jasad diletakan di lokasi ini dan tiba-tiba cuaca langsung berubah terang. Karena waktu sudah sore hingga akhirnya jasad pak Mulyorejo dimakam kan di sini," ceritanya.
Gaib Gunung Dempo Sumatera Selatan, Sudaryono ini menipis kabar jika hal tersebut bukan tapak tilas yang banyak disebutkan pendaki.
“Ini bukan tapak tilas tapi memang asli kuburan perintis orang yang membuka jalur pendakian Gunung Dempo Sumatera Selatan di tahun 1960,” ujarnya.
Dirinya pun mengimbau kepada pendaki Gunung Dempo Sumatera Selatan, jika ingin menghormati selaku perintis jalur pendakian Gunung Dempo cukup mengirimkan doa kalau bisa jangan memberikan rokok-rokok di makam.
“Kita berdoa aja kirim al fatihah buat almarhum Pak Mulyorejo yang sudah meninggal berjasa membuka jalur pendakian Gunung Dempo Sumatera Selatan,” ungkapnya.