Al-Nassr Potensi Datang ke Indonesia ?
Al Nassr FC dan Cristian Ronaldo berpotensi untuk melakukan kunjungan bahkan sampai pertandingan persahabatan di Indonesia. --
Koranlapos.com - Tradisi bajapuik sudah ada dari sejak dahulu, bermula dari kedatangan Islam ke nusantara.
Orang asli Pariaman, merupakan penduduk pesisir yang bermata pencaharian nelayan, mereka hidup dari hasil melaut di pantai pariaman. Kemudian datang lah orang rantau dari daerah bukit-tinggi Padang Panjang.
Mereka merantau dan mulai bertempat tinggal dan berocok tanam sebagai petani di Pariaman.
Kemudian, orang rantau ini ingin mengawinkan putri-putri mereka dengan orang Pariaman. Namun, orang Pariaman dulunya miskin, sehingga untuk mengangkat derajat calon suami mereka tersebut,
keluarga wanita pun menjemput dan memberikan sejumlah harta untuk calon suaminya dengan tujuan mengangkat derajat calon suaminya tersebut.
Suami mereka pun akan dihormati di keluarga istrinya, dipanggil dengan gelar mereka, misal sidi, bagindo atau sutan.
Setelah menikah, suami tinggal di rumah istrinya, di rumah tersebut, suami mereka dipanggil dengan hormat sesuai dengan gelarnya, tidak boleh dipanggil dengan nama aslinya.
Baca juga :
Sejarah! Kaum Buruh Indonesia di Australia
Koranlapos.com - Menarik! pada 1946, pasca Indonesia Merdeka, kaum buruh Indonesia di Australia yang mayoritas adalah buruh kapal didukung Serikat Buruh Kapal Australia mengadakan aksi mogok kerja di Sydney.
Aksi mogok kerja ini dilakukan terhadap kapal-kapal Belanda yang akan membawa senjata dan amunisi dari berbagai di Australia untuk menggagalkan kemerdekaan Indonesia.
Aksi buruh ini berimbas besar, pengiriman amunisi dan senjata dari Australia terhambat dan Serikat Buruh Kapal Australia memboikot kapal-kapal Belanda sampai tahun 1949, gerakan ini dinamai dengan Black Ban.
Kisah demo buruh kapal di Australia ini bisa ditonton di film Indonesia Calling yang disutradarai oleh Joris Ivens.
Usai film ini rilis, Ivens oleh Pemerintah Belanda dicekal akibat dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia.
Menariknya film ini oleh Ivens dibuat dengan diam-diam. Kelak, Pemerintah Belanda tidak lagi mencekal Ivens, bahkan memberinya tanda kehormatan Orde van de Nederlandse Leeuw atas kiprahnya sebagai sutradara.