Komit Atasi Perundungan Pada Siswa
FOTO YANI/LAPOS Wakil Kepala (Waka) Sarana dan Prasarana Toto Novyanto S. Pd--
LAPOS, Lahat - Bullying atau bisa disebut juga sebagai perundungan adalah peristiwa yang cukup sering ditemukan. Salah satunya terjadi bullying di lingkungan sekolah.
Dari situs Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kememendikbudristek) disebutkan bahwa bullying atau perundungan adalah salah satu dari 3 dosa besar pendidikan, selain kekerasan seksual dan intoleransi.
Kepala Sekolah MAN 1 Lahat Deni Ariani, SAg MM melalui Wakil Kepala (Waka) Sarana dan Prasarana Toto Novyanto S Pd mengungkapkan tahun ini memang kasus bully sedang marak, bully itu jika kita anggap santai biasa saja tapi bagi anak yang sensitif akan menganggap itu negatif, karena pada usia 15, 16 tahun itu adalah masa pencarian jati diri, jadi apa yang mereka inginkan tidak sesuai dengan apa yang harapkan.
"Untuk dari sekolah kita sudah melakukan kerjasama pendampingan dengan pihak Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), jadi mereka sering datang kesini dan kemaren juga datang dengan pemberian motivasi. Untuk kita ada guru Bimbingan Konseling (BK) yang menangani dalam masalah pembullyan pada anak-anak," ujarnya saat di temui diruang kerjanya, Rabu (16/11).
Perlu di ketahui, terdapat undang-undang khusus yang mengatur perlindungan anak dari kekerasan, yaitu UU No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. UU ini melarang setiap orang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. UU ini juga mengatur beberapa bentuk kekerasan terhadap anak, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, dan sosial budaya.
"Alhamdulillah untuk siswa-siswi, karna di lingkup keagamaan tentu lebih banyak belajar agama, pagi mengaji, kultum, dengan adanya kegiatan tersebut berkurang terjadinya pembullyan," ujarnya
"Kami berharap kepada siswa-siswi untuk dapat menghindari pembullyan terutama yang menyangkut masalah psikis, kekurangan kelebihan, juga jangan memperjelas, karena bagi setiap orang yang sensitif adalah hal buruk bagi mereka," harapnya. (yani)