Rumor! Galaxy S26 Bawa Perubahan Besar, Ini Daftar Model Terbarunya

Samsung Galaxy S26 Ultra akan hadir dengan desain premium dan chipset terbaru, menandai perubahan besar dalam lini flagship Galaxy.-Koranlapos.com-Sumantri
KORANLAPOS.COM - Samsung dikabarkan akan melakukan perubahan besar dalam strategi penamaan dan varian untuk seri flagship berikutnya, Galaxy S26. Sejak tahun 2021, perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini secara konsisten meluncurkan seri Galaxy S dengan tiga varian: model dasar (base), model Plus, dan model Ultra. Namun, pada tahun 2025, Samsung memperkenalkan varian keempat yang dinamakan Galaxy S25 Edge, menambah jajaran menjadi empat.
Kini, menjelang peluncuran Galaxy S26, rumor baru menyebutkan bahwa perusahaan mungkin akan memangkas kembali jumlah model menjadi tiga, namun dengan komposisi berbeda. Sebuah yang bersumber dari internal build One UI 8.0 berbasis Android 16 mengindikasikan bahwa Galaxy S26 tidak akan memiliki model Plus. Sebagai gantinya, Samsung disebut-sebut akan menghadirkan Galaxy S26 Edge sebagai penerus posisi tersebut.
Lebih menarik lagi, kabarnya model dasar Galaxy S26 juga akan digantikan oleh Galaxy S26 Pro. Ini berarti jajaran Galaxy S26 akan terdiri dari Galaxy S26 Pro, Galaxy S26 Edge, dan Galaxy S26 Ultra. Dengan perubahan ini, Samsung tampaknya siap memperbarui strategi penamaan produknya secara signifikan untuk segmen flagship non-lipat. Sumber kebocoran ini berasal dari tim Android Authority.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Flip 7: Upgrade Besar di 2025 yang Layak Dimiliki
BACA JUGA:Galaxy S26 Ultra Bocor! Pakai Snapdragon 8 Elite 2 dan Fast Charging 60W, Lebih Tipis dan Canggih
Yang mengejutkan, tidak ditemukan kode untuk Galaxy S26 reguler atau Galaxy S26+. Ini menjadi indikasi kuat bahwa Samsung berencana menghapus kedua model tersebut dari jajaran berikutnya. Jika benar, maka ini akan menjadi pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir Samsung melakukan perombakan total terhadap format penamaan Galaxy S series.
Lebih lanjut, Samsung juga sudah mulai menguji firmware perdana untuk Galaxy S26 Ultra. Firmware tersebut mengonfirmasi bahwa sistem operasi yang akan digunakan adalah Android 16 yang dikustomisasi dalam bentuk One UI 8.5. Ini merupakan versi lanjutan dari One UI 8.0 yang saat ini sedang dalam pengembangan internal.
Selain dari sisi perangkat lunak, Galaxy S26 Ultra juga dikabarkan akan ditenagai oleh chipset Qualcomm terbaru, kemungkinan besar adalah Snapdragon 8 Gen 2 Elite. Prosesor ini akan menjadi tulang punggung performa flagship Samsung tahun depan.
Perubahan strategi ini dapat dilihat sebagai bagian dari adaptasi Samsung terhadap dinamika pasar dan tren teknologi. Nama “Pro” yang biasanya digunakan oleh kompetitor seperti Apple, menunjukkan bahwa Samsung ingin mengangkat posisi entry-level flagship menjadi lebih premium, tanpa harus mempertahankan model dasar yang terlalu umum.
Sedangkan kehadiran model Edge sebagai pengganti Plus menunjukkan bahwa Samsung masih ingin mempertahankan daya tarik layar lengkung yang menjadi ciri khas desain premium. Edge bukan sekadar nama, melainkan simbol dari keindahan desain layar melengkung dan pengalaman visual immersive yang lebih dalam.
Namun hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai apakah Galaxy S26 Pro akan membawa fitur-fitur tambahan dibandingkan model dasar yang biasanya hadir. Bisa jadi model Pro ini adalah rebranding dari model dasar, bisa pula memiliki keunggulan tersendiri.
Dengan absennya nama Galaxy S26 dan Galaxy S26+, banyak pengamat meyakini bahwa Samsung sedang menyusun strategi baru untuk menyederhanakan portofolio produknya. Tujuannya, untuk membedakan antara flagship sejati, flagship menengah, dan flagship super premium (Ultra), tanpa membingungkan konsumen.
Perubahan kode produk ini bisa berdampak besar terhadap pemasaran, strategi distribusi, hingga positioning perangkat di mata konsumen global. Konsumen yang biasanya memilih model Plus sebagai versi layar besar dari model dasar, kini akan dihadapkan pada dua pilihan: Pro atau Edge.
Ini menjadi momen penting dalam sejarah lini Galaxy S series. Jika sukses, perubahan ini dapat menjadi standar baru di masa mendatang. Namun jika tidak, Samsung mungkin akan kembali menggunakan format lama di tahun-tahun berikutnya.