Masa Depan Anak Dimulai dari Gizi yang Baik, Pesan Widia Ningsih

Wakil Bupati Kabupaten Lahat Widia Ningsih SH MH.-Koranlapos.com-Yani / Lahat Pos

Koranlapos.com – Anak-anak sehat, masa depan cerah. Itulah pesan yang ditegaskan Wakil Bupati Kabupaten Lahat, Widia Ningsih SH MH, saat menghadiri kegiatan Lomba Balita Sejahtera tingkat kabupaten tahun 2025, Senin (28/7).

Di hadapan peserta dan para orang tua, Widia menekankan pentingnya pemenuhan gizi anak sejak dini sebagai pondasi utama membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan program nasional dalam rangka menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.

“Ini bagian dari implementasi program pusat. Bagaimana kita mencetak generasi unggul, dimulai dari balita. Salah satunya melalui lomba balita sejahtera ini,” ujar Widia.

Namun di balik lomba dan seremonial, Widia mengajak semua pihak terutama para ibu muda, untuk lebih waspada terhadap pola asuh yang keliru. Ia menyebut, masih banyak yang kurang tepat dalam memberikan asupan gizi kepada anak.

“Kadang makan sudah diberikan, tapi gizinya tidak terserap baik. Bisa karena makanannya tidak seimbang, atau ada penyakit bawaan. Inilah pentingnya memperhatikan kandungan gizi, terutama protein,” jelasnya.

BACA JUGA:Kepsek SMKN 1 Lahat Harap Siswa Maju dan Siap Bersaing di Dunia Kerja

BACA JUGA:Sinergi Pusat dan Daerah di Kabupaten Lahat

Ia mengingatkan, protein terutama protein hewani memegang peranan besar dalam pembentukan kecerdasan otak anak. Telur, ikan, dan daging menjadi menu yang sebaiknya rutin dikonsumsi.

Dalam kesempatan itu, Wabup Widia juga menyoroti persoalan stunting di Kabupaten Lahat. Meski sempat mencatat prestasi sebagai daerah dengan penurunan stunting tertinggi kedua se-Indonesia, belakangan angka itu kembali menunjukkan tren kenaikan.

“Ini jadi PR besar. Apakah penyebabnya karena asupan yang kurang, atau ada penyakit penyerta? Semua perlu dikaji. Tapi yang pasti, perhatian kita semua harus lebih serius,” katanya.

Widia menekankan pentingnya peran semua elemen masyarakat, terutama para kader di lapangan. Ia menyinggung perlunya edukasi gizi yang benar di tingkat Posyandu.

“Jangan sampai hanya sajikan bubur ayam atau kacang hijau. Telur dan ikan itu jauh lebih penting untuk perkembangan otak anak,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa 80% perkembangan otak anak terjadi di 1000 hari pertama kehidupan. Sisanya 20% akan terus berkembang sepanjang hidup. Maka, peran keluarga, kader, dan pemerintah menjadi sangat vital.

“Balita kita hari ini adalah pemimpin masa depan. Mungkin ada yang akan jadi bupati, wakil bupati, atau tokoh penting lainnya. Maka, mari kita siapkan mereka sejak sekarang dengan gizi yang cukup dan kasih sayang yang utuh,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan