Beresiko Stunting 18,5 Persen
FOTO ILUSTRASI --
LAPOS, Empat Lawang - Angka beresiko Stunting di Kabupaten Empat Lawang berada di 18,5 persen, sementara anak yang menderita stunting di Kabupaten Empat Lawang ada 103 orang.
Kepala BKKBN Kabupaten Empat Lawang Munfajir Ghozali, mengatakan, ada perbedaan beresiko stunting dengan yang sudah terkena stunting. Karena beresiko stunting itu komponennya banyak.
"Beresiko itu belum tentu stunting, yang rumah tidak berjamban itukan beresiko stunting. Tidak mengkonsumsi air yang bersih nah itu beresiko juga," kata Munfanir.
Angka itulah yang saat ini diupayakan diturunkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang, salah satunya dengan proggam sanitasi.
"Tapi yang benar-benar kena stunting ada 103 sekarang di Empat Lawang," ujarnya.
Saat ini dijelaskan Munfajir, yang dikawal oleh pemerintah adalah anak yang berusia 1.000 HPK, atau berusia 2 tahun. Sebab jika sudah terkena stunting susah untuk diobati.
"Karena gagal tumbuh itu dari awal, tapi kalau masih dibawah 2 tahun masih bisa diobati, dengan asupan gizi yang cukup," jelasnya.
Menurutnya ditambahkan Munfajir, rata-rata anak yang terkena stunting dari keluarga yang kurang mampu. Yang jelas banyak berkaitan dengan pola asuh dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Yang 103 sekarang sudah kita inervensi, sekarang lagi proses pengobatan. Kalau dia masih dibawah 2 tahun masih bisa diobati," ungkapnya.
Sekarang ini Pemkab Empat Lawang, sedang mengushakan jangan sampai terkena stunting, itulah yang beresiko tadi, 18,5 persen. Sebab jika sudah terkena stunting maka itu sulit untuk diobati.
"Repot semua kita, itukan jadi bonus demografi, itu bisa menjadi beban. Sekrang ini kita usahakan walaupun pendek tapi otaknya jangan ikut pendek, stunting sudah pasti pendek, pendek belum tentu stunting," pungkasnya. (smt)