Gempa Bumi Tektonik M5 Melanda Manokwari Papua Barat, BMKG : Tak Berpotensi Stunami

BMKG merilis informasi gempa bumi terjadi Manokwari Papua Barat, Rabu 2 Juli 2025.-Koranlapos.com-BMKG
Jakarta, Koranlapos.com - Gempa bumi terjadi di wilayah Manokwari, Papua Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,26° LS; 134,04° BT, atau tepatnya di darat berlokasi 44 km BaratDaya Manokwari, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si menyampaikan laporan dari pusat, bahwa kejadian dan Parameter Gempabumi terjadi Rabu 02 Juli 2025 pukul 17.33.16 WIB wilayah Manokwari, Papua Barat dengan guncang gempa tektonik.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )," sampaiannya melaporkan dari Jakarta.
Dikatakannya, bahwa dampak Gempabumi dirasakan di daerah Manokwari dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi stunami," sampaiannya.
Dikatakanya, bahwa gempabumi susulan terjadi kembali pukul 18.00 WIB, dan hasil monitoring BMKG berikutnya belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," sampainnya.
BACA JUGA:Mengejutkan! Samsung Luncurkan Galaxy S26 Tahun Depan
Dikatakannya, bahwa agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujarnya.