Aktifitas Manusia Silver Kian Meningkat di Lahat

Aktifitas Manusia Silver di Kota Lahat.-Yani / Lahat Pos-
Lahat Pos - Sulitnya mendapatkan pekerjaan membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada sektor ekonomi.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebagian masyarakat melakukan berbagai cara agar dapat tetap bertahan hidup dan mendapat pemasukan, salah satunya ialah dengan menjadi manusia silver, yang mana kebanyakan dari anak-anak dibawah umur.
Sejumlah manusia silver dan badut yang beraksi di jalanan dan lampu merah kota Lahat kian meningkat, terutama anak anak dibawah umur, panas terik matahari yang menyayat tubuh mereka tak melunturkan usahanya untuk terus mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hj. Nurlela SAg, mengatakan, tidak dapat dipungkiri manusia silver dan badut saat ini sangat banyak bukan hanya di Kabupaten Lahat saja tapi rata rata ada di setiap kota.
"Seharusnya tidak bisa dipandang dari segi mencari ekonomi saja tetapi dari segi hukum, bagi manusia silver dan badut apalagi yang masih usia anak anak tidak boleh di eksploitasi untuk mencari ekonomi," ujarnya.
Dikatakannya, di Kabupaten Lahat harusnya kerjasama oleh Satpol PP, Dinas sosial dan Dinas PP dan PA Kabupaten Lahat untuk melakukan pembinaan dan pendataan, apakah manusia silver dan badut itu memang benar benar warga di Kabupaten Lahat.
"Karena setelah beberapa waktu lalu kita temui, sebagian dari mereka bukan berasal dari Lahat, selain itu ada anak-anak sengaja untuk menambah uang jajan mereka," jelasnya
BACA JUGA:Kunjungan Hari Raya Idul Adha di Lapas Empat Lawang Penuh Haru dan Kehangatan
Untuk itu, perlu di lakukan pembinaan kepada orang tua yang bersangkutan khusus bagi yg masih usia dibawah umur agar tidak di ekploitasi karena bertentangan dengan undang undang perlindungan anak.
Alasan dari permasalahan sosial seperti manusia silver ini bersumber dari faktor kemiskinan yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Untuk itu mereka terpaksa melakukan hal tersebut.
"Selain itu juga, masyarakat yang ingin mendapatkan uang dengan cepat dan instan juga mempengaruhi," tutup Nurlela. (*)