Ramu Umar

Ramu Umar--
Dari situlah ide kopi tersebut lahir: bikin kopi Ramu. David pun "menyekolahkan" Umar ke seorang temannya yang ahli sangrai. Semula teman itu tidak mau mengajar mantan teroris. Takut. David meyakinkannya.
Penolakan seperti itulah yang dialami Umar selama dua tahun. Tidak bisa berhubungan dengan orang lain. Tidak bisa mendapat pekerjaan. Selalu ditolak orang.
Maka, ketika ada tawaran buka bisnis kopi di properti drg David, Umar kaget. Lalu, bertanya, apakah itu tidak akan membuat drg David sulit. Yang ditanya justru balik bertanya: apakah Umar mau. Terutama karena David seorang Kristen.
Mereka pun sepakat. Umar ingin menunjukkan sikap barunya. Tidak lagi ekstrem. "Bekerja sama dengan orang Kristen pun tidak apa-apa."
Kini, di usia 59 tahun, Umar mulai usaha bisnis. Bahwa nama bisnis kopinya harus dibaca secara terbalik itu mengandung makna khusus: hidupnya sudah berbalik. Dari menyajikan kepahitan kepada umat manusia ke memberikan kebahagiaan lewat kopi ramuannya.
Di Sidoarjo kini Patek hidup berdua dengan istrinya. Mereka belum dikaruniai anak. Perkawinan itu sudah berumur 27 tahun.
Istri Umar adalah seorang putri sulung pendeta Kristen Katolik di Filipina. Keluarga istri itu tinggal di Kota General Santos.
Sang putri masih kelas II SMA negeri di General Santos. Dia masuk Islam. Ketika orang tua marah, dia justru "lari" ke basis Islam di dekat Kotabat –lima jam naik mobil dari General Santos. Dia meneruskan sekolah SMA di kamp militan Filipina Selatan.