Istri Sekampung

--
Saya pun bertanya: bagaimana tinggal di Dharmahusada tidak mampu bayar uang muka yang diminta. Ternyata rumah orang tuanya itu di Dharmahusada bagian luarnya. Awalnya hanya tanah kapling: pemberian orang tua mereka.
Saat di SMA itu Adi membaca buku milik salah satu sepupu yang tertinggal di rumahnya. Buku teknik mesin. Sejak itulah Adi terinspirasi untuk kelak kuliah di teknik mesin.
Cita-citanya tinggi: masuk MIT di Amerika. Papa-mamanya pun mendorongnya menjadi yang terbaik. Tapi masuk MIT mahal. Adi cari yang gratis: Jerman. Modalnya: nilai SMA Adi yang istimewa. Juga satu tiket pesawat untuk berangkat tanpa tiket pulang.
Cerita setelah itu Anda bisa pindah ke podcast.
Kami pun tiba di Greensburg. Maya sibuk di dapur. Suami Maya, bule Indiana, sampai ikut jadi pelayan. Banyak tamu di Sabtu petang itu.
Kami makan sate ayam, nasi, gado-gado, dan rendang. Ternyata Maya menyajikan juga steak daging dari peternakannya sendiri. Steak ukuran Amerika. Lezat. Habis.
Sebelum pulang Adi membeli keripik tempe. ''Maya Tempeh''. Tempenya buatan Maya sendiri. Kedelainya dari ladangnya sendiri.
(Makan bersama di restoran Indonesia Mayasari milik Maya, di Greensburg)