Rapat Paripurna Dalam Rangka HUT Lahat ke 156 Berlangsung Khidmat

Rapat Paripurna Dalam Rangka HUT Lahat ke 156 Berjalan Khidmat--
Dikatakannya, bahwa koperasi bisa menopang transisi kepada perubahan agar desa menjadi pusat pertumbuhan baru, strategi baru dalam kita menjadikan desa adalah sentral Indonesia.
"Bukan Jawa. Inilah yang kita sebut dengan Indonesia centris. Yaitu pembangunan diintegrasikan dari desa. Bukan Jawa centris. Selama ini Jawa centris. Yang ini membuat ketimpangan regional.
Menyebabkan ketimpangan antara daerah. Menyebabkan ketimpangan pendapatan antara kita semua," tuturnya.
"Kemiskinan, tercatat. Bukan dilihat saja populasi yang tinggi, sampai 60%. Tetapi hampir seluruh kabupaten di seluruh Indonesia ini mengalami kemiskinan. Penggangguran di mana-mana. Dan karena itu, kita bersama DPR ingin bekerja keras mewujudkan apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi inklusif tersebut," bebernya.
Dikatakannya, pada poin 6 juga, di poin 4 juga, pembangunan SDM unggul. Jadi ada relevansinya dengan tema-tema kampanyenya pada masa lalu, beberapa waktu lalu.
"Pentingnya SDM unggul. Bapak Prabowo sangat mengkhawatirkan tentang skor PISA kita, Bapak Gubernur. PISA ini diselenggarakan oleh Organisation Economic Cooperation and Development yang berpusat di Paris. PISA intinya PISA itu skor untuk menilai, mengevaluasi anak umur 15 tahun. Yang 3 membuat kelemahan di Indonesia yang dinilai oleh mereka. Satu, literasi membaca. Literasi bahasa kita 0,1 persen. Jadi setiap 1 orang membaca, setiap 1000 orang hanya 1 membaca yang benar," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa standar membaca menuru UNESCO antara 5 sampai 8 jam sehari. Itulah transformasi peradaban Eropa dan Amerika karena ditopang oleh literasi membaca yang sangat maksimal.
Kemudian Bursah Zarnubi menyampaikan program-program yang menjadi target pemerintahan di 5 tahun kedepan. Mulai dari menekan angka pengangguran, kebersihan, penyiapan SDM unggul, dan program swasembada pangan serta lainnya. (Adv)