KORANLAPOS.COM - Timnas Indonesia berpotensi menjadi salah satu tim dengan lini belakang paling mewah di Asia. Hal ini bakal terjadi jika Mees Hilgers pada akhirnya sudah resmi gabung Timnas, ditambah dengan satu pemain yang bakal mencuri perhatian Asia jika pada akhirnya gabung ke tim Garuda, yakni Pascal Struijk.
Jadi, menurut laporan terbaru yang disampaikan oleh media Belanda Football Primate, Pascal Struijk masuk jadi salah satu pemain yang berpotensi untuk bergabung ke Timnas Indonesia setelah gabungnya Mees dan Eliano. Lantas, seperti apa mewahnya lini belakang Timnas Indonesia jika dibandingkan dengan deretan lini belakang terbaik Asia?. BACA JUGA:Mancini Puji Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Persiapkan Laga Berikutnya, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dua laga telah dimainkan Timnas Indonesia di babak kualifikasi piala dunia round yang ketiga. Hasilnya, sama-sama seperti diketahui, Timnas tampil luar biasa, terkhusus di area lini belakang mereka. Jay Idzes sebagai kapten ditambah dengan Justin Hopner dan Rizky Rido yang menawan, membuat Timnas mampu menahan gempurang tim Australia. Begitupun saat menghadapi Arab, Timnas hanya kebobolan satu kali. Dan jelas saat ini lini belakang Timnas tengah mendapatkan banyak pujian atas performa impresif yang terus mereka tunjukkan. Menariknya, di area belakang ini juga lah, tambahan kekuatan akan terus bertambah ketika sosok Mees Hilgers hingga Pascal Struijk. Disebut-sebut bakal jadi sosok yang memperkuat lini belakang tim Garuda. Jika dua pemain tersebut pada akhirnya bergabung, tentu Timnas bakal mendapatkan pemain mewah kelas Eropa, yang bisa disebut sebagai dua pemain great super. Hal ini lantaran dua pemain belakang tersebut adalah dua pemain yang memiliki market value lebih dari 100 miliar rupiah. Bahkan untuk Pascal Struijk, pemain 25 tahun itu punya nilai pasar yang mencapai 260 miliar rupiah. Sekarang coba bayangkan, lini belakang Tim Garuda bakal diisi oleh tiga central defender seperti JSS, Mees Hilgers hingga Pascal Struijk. Ini fantastis. Dari grup C, pemain belakang Australia dengan market value tertinggi adalah Harry Sauter yang punya nilai 139 miliar rupiah. Dan juga Beckmuda Parma, Alessandro Sircatti yang punya nilai 140 miliar rupiah. Artinya jika asal Struijk dan Mees Hilgers masuk ke Timnas, nilai lini belakang Timnas sejatinya sudah melewati tim Australia yang sebenarnya juga salah satu tim dengan nilai value tertinggi di Asia. Di Squad Arab Saudi, Beck termahal mereka adalah Hassan Tambakty, pemain Al-Hilal dengan nilai 31 miliar rupiah. Sedangkan di tim China, dua pemain termahal mereka hanya berada di angka 13 miliar rupiah. Keduanya adalah Shen Longchang dan juga Chen Jishu. Keduanya main di tim Shanghai Shenhua. Masuknya Mees Hilgers ke Timnas Indonesia, dipastikan bakal membuat lini belakang dapat jauh lebih mewah dari rival-rival. Apalagi Pascal bisa ikut gabung ke Timnas Indonesia. Di grup C, mungkin hanya bisa ditandingi oleh Jepang soal kemewahan lini belakang dimana di squad Jepang mereka punya back-back dengan nilai market yang tinggi. Seperti Beck termahal Jepang Ko Itakura dengan nilai 208 miliar rupiah dan Koko Michida dengan nilai 178 miliar rupiah. Keluar dari grup C, lini belakang Timnas Indonesia sebenarnya termasuk paling mewah jika dibandingkan dengan tim top Asia lainnya seperti Qatar, Uzbekistan, Iran, hingga Jordania dan Irak. Dimana hanya Korea Selatan lah yang punya lini belakang yang bisa menandingi kemewahan sekuat Garuda. Pasalnya, berdasarkan catatan transfer market, Korea ini punya salah satu back dengan nilai market terbesar di dunia. Ia adalah Back Buyer Moon Chan Kim Min Jae, dimana nilainya mencapai 782 miliar rupiah. Jadi bukan hal yang mengherankan jika kita melihat Timnas akan sangat tangguh di lini belakang saat ini. Hal yang membuat tim-tim seperti Arab dan Australia kesulitan dan akan semakin sulit andai sosok Mees Hilgers sudah masuk dan harapannya Pascal bisa mengikutinya juga. (*) Baca juga berita : Bahrain dan China Sah-sah Saja Percaya Diri Menang, Roberto Mancini : Isyaratkan Keeper Timnas Indonesia Punya Benteng Kokoh Lahat Pos - Bahrain dan China Sah-sah Saja Percaya Diri Menang, Roberto Mancini : Isyaratkan Keeper Timnas Indonesia Punya Benteng Kokoh. Roberto Mancini seperti memberi isyarat kalau tim seperti Indonesia benar-benar tak bisa diremehkan. Bahkan ia pun kaget. Tim semacam ini ada di ranking yang begitu jauh. Nah, bagi Mancini, baik Bahrain ataupun China sebenarnya sah-sah saja, percaya diri buat mengalahkan Indonesia. Tapi jangan sampai rasa percaya diri itu berubah, jadi terkesan meremehkan hanya karena ranking FIFA. Sebab menurutnya, tim Indonesia adalah tim yang sangat sulit dianalisis permainannya. Hal itu lantaran nyaris setiap match, komposisi pemainnya selalu berubah. Contoh, di Laga versus Arab, Mancini sebelumnya pasti sudah mempelajari soal kualitas keeper Indonesia, yakni Hernando. Tapi tiba-tiba, malah Maartin Paes yang tampil, dimana keeper FC Dallas itu pada akhirnya mampu, menjadi benteng kokoh yang begitu sulit ditembus. Nah, sedangkan di bulan Oktober nanti, timnas Indonesia 99 persen akan kedatangan 2 pemain baru, yakni Mees Hilgers dan Eliano. Mungkin jika Bahrain dan China sudah mempelajari cara pemain belakang Indonesia bertahan, pastilah masuk ke Mees Hilgers akan membuat segalanya berubah lagi. Rumput Tetangga Lebih Indah, jika berkaca pada match-match timnas Indonesia, kebanyakan tim Garuda justru akan lebih bisa main bagus saat main di luar negeri. Contoh ya pas Piala Asia, baik Senior maupun U23, yang mayoritas pemainnya juga ini. Wajar jika Mancini menilai kalau Bahrain sama China tak boleh sombong dan meremehkan Indonesia hanya karena mereka tuan rumah. Dan pada intinya, meski Bahrain dan China cukup percaya diri bisa mengalahkan Indonesia pada bulan Oktober mendatang, namun timnas Indonesia bersama Sin Tae-yong telah memiliki strategi baru untuk mengejutkan dan mengamankan poin penuh. (*) Baca Juga Berita : Maarten Paes Heboh Publik Amerika, Nama Indonesia Disorot Dunia, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Koranlapos.com - Maarten Paes Heboh Publik Amerika, Nama Indonesia Disorot Dunia, Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia akan menambah 2 kekuatan baru di round 3 pada bulan Oktober mendatang. Dan 2 pemain yang telah dikonfirmasi oleh PSSI adalah Mees Hilgers dan juga Eliano Rinjders. Namun sampai detik ini, PSSI juga masih mengupayakan segala cara untuk terus menambah kekuatan dan memantau pemain keterunan berkualitas, guna mempunyai kekuatan yang menarik. Melihat manuver gila-gilaan dari PSSI membuat calon lawan timnas seperti Bahrain dan Cina kiat menyorot. Bahkan mereka semakin was-was saat Roberto Mancini menyebut Indonesia makin garang saat bermain di Laga Tandang. Memang harus diakui kalau perjalanan timnas Indonesia menuju piala dunia memang tidak mudah. Sebab di round 3 ini tentu tahu kalau tim Garuda mesti melawan tim-tim yang secara pengalaman jauh lebih unggul. Terutama ya jelas Jepang, Australia dan Arab Saudi yang mana ketiganya adalah tim langganan piala dunia. Dan kesuksesan Indonesia menahan imbang Arab Saudi dan Australia di Laga Pembuka round 3 kemarin tampaknya membuat PSSI percaya diri kalau timnas Indonesia kini memiliki harapan lebih untuk bisa lolos ke piala dunia. Berbagai persiapan terus dilakukan PSSI agar di bulan Oktober nanti timnas Indonesia bisa meraih hasil maksimal. Nah dengan komposisi yang ada plus masuknya Mees dan Eliano, harusnya target meraih 2 kemenangan atas Bahrain ataupun China bukanlah hal yang mustahil. Meski di satu sisi 100% itu gak akan mudah didapat karena pastinya mereka pun juga tak mau malu di kandang sendiri. Bahrain setelah kena hajar 5-0 dari Jepang pastilah bertekad untuk melakukan apapun buat menang. Kemudian China juga pasti akan melakukan apapun usai 2 laga pertama kalah. Pemain Timnas makin percaya diri. Kesuksesan Timnas menahan 2 tim langganan Piala Dunia beberapa waktu yang lalu membuat mereka kini semakin percaya diri di lapangan. Dan hal itu dibuktikan oleh beberapa pemain Timnas yang bermain di Liga Top Eropa. Marteen Paes contohnya, dia baru saja menghebohkan publik Amerika dengan menampilkan performa yang mengesankan. Bahkan save krusialnya saat lawan Los Angeles FC membuat nama Indonesia makin disorot dunia. Selain itu, Tom Haye dan Hilgers baru saja melakukan duel di Liga Belanda. Dan keduanya sama-sama menunjukkan performa terbaiknya. (*) Baca Juga Berita : Ranking FIFA Terjun 20 Tangga, Malaisya Soroti Vietnam, Pasca Ditinggal Park Hang Seo Koranlapos.com - Media Malaysia menyoroti ranking FIFA Vietnam yang merosot tajam pasca di tinggal Park Hang Seo. Ranking FIFA Vietnam terjun bebas sebanyak dua satu tangga. Perlu diketahui, Vietnam yang saat ini ditukangi Kim Sang Sik baru memetik satu kemenangan dari total 10 laga yang sudah dijalani. Alhasil, kerentetan kekalahan yang dialami Vietnam berdampak pada peringkat FIFA yang mereka huni. Sempat duduk di peringkat ke-94 kala, masih ditukangi Park Hang Seo. Namun setelah juru taktik asal Korea Selatan mundur, kisah The Golden Star Warriors berubah drastis. Akhir Desember 2023, peringkat Vietnam turun di posisi ke-103 sebelum terjun ke peringkat 116 dunia pada September 2024 ini. Total 20 tangga, Vietnam turun peringkat semenjak ditinggal Park Hang Seo. Tim ini juga gagal lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Cibiran pun datang dari salah satu media Malaysia, MakanBola. Mereka mengatakan, nasib raksasa ASEAN tiba-tiba nelangsa usai, ditinggal pergi Park Hang Seo. Ranking FIFA Vietnam terjun 21 tangga tanpa Park Hang Seo. Nasib raksasa Asia Tenggara yang mulai berubah jadi nelangsa ketika Park Hang Seo mengundurkan diri di awal tahun 2023, tulis MakanBola. Kini pelatih hebat itu akan melatih Harimau Malaisya, dan pasukan ini kembali akan menyalip posisi Indonesia dan meninggalkan Vietnam, tambah Makan Bola, MakanBola juga mengatakan, satu hal yang patut dibanggakan Park Hang Seo, bahwa timnas Vietnam asuhannya belum pernah dikalahkan Indonesia. Kekalahan Vietnam terjadi saat tonggak kepelatihan sudah di tangan Philippe Trussier. Tentu menarik dinantikan, apakah isu Park Hang Seo merapat ke timnas Malaysia bakal menjadi kenyataan, kata media tersebut. Di lain sisi, timnas Vietnam akhirnya resmi memiliki pemain naturalisasi dari Brasil, yang siap membantu timnas bangkit dari ketertinggalan. Pemain itu adalah Rafael Son, yang menerima kewarganegaraan Vietnam pada 20 September 2024. Berbeda dengan naturalisasi di Indonesia, nama pemain terkait juga ikut berubah. Rafael Son telah menerima keputusan untuk diakui sebagai warga Vietnam. Namanya Nguyen Xuan Son, dia akan bermain untuk Nam Din Club sebagai pemain naturalisasi. Demikian pengumuman Nam Din. Rafael Son lahir di Pirapemas, Brasil, 30 Maret 1997. Kehebatan Rafael Son terlihat ketika mencetak hat-trick pertama di Philippe Satu, untuk membantu timnya menekuk klub kuat Hanoi FC 3-0. Dia kemudian berhasil memimpin timnya itu ke final Piala Vietnam 2022, dengan hat-trick di semifinal melawan Dong A Tan Hoa. Di musim 2023, Rafael Son menjadi top scorer. Philippe Satu dengan 16 gol dan masuk dalam team of the season. Di musim 2023-2024, Rafael Son mencetak sejarah sebagai pemain yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim Philippe Satu dengan jumlah 3-1 gol, lebih dari setengah total 60 gol timnya. Saya sangat senang hari ini. Impian saya menjadi warga Vietnam telah terwujud. Saya mencintai negeri ini dan mengupayakan yang terbaik di lapangan, ucapnya. Nguyen Xuan Son kini sudah tak sabar bisa segera memperkuat timnas Vietnam, Asuhan Kim Sang Sik. Dia akan menjadi torpedo bagi Vietnam, yang kelabakan di lini serangnya. Kehadirannya sekaligus juga bakal menjadi ancaman baru bagi tim-tim kuat Asia Tenggara, termasuk timnas Indonesia. (*) Baca juga : Diduga Shin Tae-yong Coret 4 Nama Besar?, Mees Hilgers dan Eliano Rainders Resmi Dimainkan, Timnas Indonesia Vs Bahrain Koranlapos.com - Pecinta sepak bola tanah air dibuat terkejut, Shin Tae-yong diluar dugaan mencoret 4 nama pemain besar, Punggawa Squad Garuda, dan salah satunya merupakan pemain naturalisasi, setelah Mees Hilgers dan Eliano Rainders resmi bisa dimainkan saat Timnas Indonesia versus Bahrain dan China. Siapa saja pemain yang dimaksud. Perlu diketahui, Mesh Hilgers dan Eliano Raijnders akan debut bersama Timnas Indonesia saat tandang ke markas Bahrain dan China di lanjutan match day ketiga dan keempat, Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 10 serta 15 Oktober 2024 mendatang. Ironisnya, kehadiran dua pemain ini otomatis membuat Shin Tae-yong harus diambil dan harus mencoret sejumlah pemain yang sebelumnya masuk squad saat Timnas Indonesia versus Arab Saudi dan Australia di match day pertama dan kedua. Sebab, Shin Tae-yong hanya bisa memanggil 2-6 pemain untuk mengarungi Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ketua Badan Timnasional, Sumarji menegaskan, Shin Tae-yong kini telah mengantongi 2-6 pemain yang bakal didaftarkan untuk melawan Bahrain dan China. Terkait dengan pemanggilan pemain, sekarang sudah ada 2-6 pemain. Tentunya, dengan masuknya Mees Hilgers dan Eliano, pelatih Shin Tae-yong harus mencoret beberapa pemain, kata Sumarji. Sumarji juga memberi bocoran, jika 4 pemain yang akan dicoret Shin Tae-yong adalah 2 pemain belakang, 1 striker dan 1 keeper. Masuknya Mesh Hilgers, membuat Shin Taeyong takkan memanggil Wahyu Prasetyo yang memiliki posisi yang sama dengan Mesh Hilgers, yakni back tengah. Ada sejumlah fullback yang dapat diperankan sebagai back tengah, yakni Calvin Verdonk dan Nathan Joe Aon. Satu nama lagi yang berposisi sebagai pemain belakang, ialah pemain naturalisasi, Jordi Amat. Pemain 32 tahun ini sejatinya sudah pulih dari cedera. Namun, Sumarji memastikan tak ada jaminan, Jordi Amat akan dipanggil Shin Tae-yong sekalipun telah pulih dari cedera. Sementara dengan masuknya Eliano Regenders yang berposisi sebagai winger kiri dan gelandang tengah, akan mengisi satu tempat yang selama ini ditempati Pratama Arhan. Pelatih Shin Tae-yong sudah sempat mempertimbangkan mencoret Arhan sebelum pertandingan melawan Arab Saudi dan Australia, kini benar-benar melakukannya. Keputusan ini tidak lepas dari minimnya waktu bermain Arhan di klubnya, Suwon FC. Sementara di posisi keeper, satu nama yang harus dicoret itu adalah Nadeo Argawinata mengingat ia berstatus keeper urutan ketiga sebelum Marteen Paes datang. Ditambah lagi, Nadeo Argawinata juga mendapatkan hukuman berat dari Komite Disiplin PSSI. Hukuman itu diberikan karena pelanggaran yang dilakukan Nadeo Argawinata saat membela Borneo FC saat melawan PSS Sleman pada pekan keempat, Liga 1 2024 di Stadion Manahan Solo, 12 September 2024 lalu. Nadeo Argawinata melakukan pelanggaran karena menghalau bola dengan tangan di luar kotak penalti. Mantan keeper Bali United itu juga diganjar kartu merah langsung oleh wasit. (*)
Kategori :