"Terkait dengan ini menjadi PR kita jadi saya sependapat dengan suara anak kita harus membatasi pemasangan iklan poster rokok di tempat-tempat umum dan wilayah sekolah, kita komitmen bagaimana agar anak-anak ini tetap mendapatkan hiburan,"
Ditambahkan, mohon kepada pihak-pihak lain baik itu nanti dari PTBA, bank Sumsel dari perusahaan-perusahaan swasta lainnya, mari berkolaborasi bergotong-royong untuk membahagiakan anak-anak.
Adapun, karena Jumlah anak-anak di kabupaten Lahat adalah 35% menjadi aspirasi ini kiranya dapat di akomodif hanya saja ditingkatkan lagi kualitasnya.
"Lalu, Pemerintah sudah ada programnya, program Kartu Indonesia Pintar ditujukan kepada anak-anak yang kurang mampu dan juga anak-anak yang berprestasi namun dengan hal ini berdasarkan kunjungan kami kemarin di beberapa tempat selain mereka mendapat memang sudah punya kartu Indonesia pintar," jelas Imam.
Sementara, untuk masyarakat yang kurang mampu sebenarnya ada pengeluaran-pengeluaran lain misalnya untuk tas sekolah untuk buku tulis kemudian juga untuk beli LKS dan lain sebagainya.
Dalam hal tersebut PJ Bupati meminta kepada perusahaan-perusahaan lainnya dibuatkan aturan Alokasi Dana Desa agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang kurang mampu ini idapat diakomodir melalui dana desa tersebut.
"Kemudian, ini sangat bagus sekali ke depan akan kita perbanyak lagi layanan-layanan literasi yang sifatnya mobile jadi nanti di beberapa titik, yang digandrungi oleh anak-anak kita datangkan kendaraan-kendaraan umum ini yang dimiliki oleh pemerintah yang menyediakan buku-buku," ujarnya.
Sambung Imam, namun ini tentu menjadi tantangan juga karena sebenarnya sekarang ini kalau membacanya sudah jarang kerjanya diera yang serba digital ini.