3. Mengalami sleep apnea, yaitu gangguan di mana orang bakal terbangun beberapa kali sepanjang malam karena napasnya terhenti sesaat.
Sleep apnea dapat mengganggu ritme jantung dan mengurangi aliran oksigen ke tubuh. Kamu harus waspada jika kamu sering kelelahan di siang hari, mengorok, dan sering terbangun karena tersedak atau terengah-engah saat tidur. Gejala-gejala seperti itu adalah gejala sleep apnea.
4. Tidak kalah penting adalah kencing di malam hari. Sebenarnya, tubuh masih bekerja untuk mencernah makanan dan minuman di hari itu sebelum akhirnya tubuh akan mengirim sinyal untuk buang air kecil ke kamar mandi di malam hari.
Jadi, bangun dari tidur jam 3 pagi bukan lagi berhubungan dengan hal mistis ya? (*)
Baca juga berita:
Apa Benar Bermain Game Bisa Buat Pintar? Ini Faktanya
Koranlapos.com - Saat ini banyak orang yang kecanduan terhadap suatu game. Tapi apakah bermain game tersebut dapat membuat seseorang bertambah pintar?
Berikut ini penjelasannya.
Saat ini berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara suatu game dengan kecerdasan seseorang.
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa game ternyata dapat mempertajam kemampuan kognitif atau dapat mengasah otak seseorang.
Dengan bermain game, otak akan terus bekerja dan terus berpikir untuk menyelesaikan suatu permainan. Proses berpikir tersebut dapat membuat kemampuan otak semakin bertambah.
Tidak hanya sekedar teori, tapi kecerdasan umum juga akan terus meningkat. Berdasarkan penelitian, beberapa ahli dari Institut Karolinska di Sweden menyatakan bahwa anak yang bermain video game dengan durasi waktu di atas rata-rata tidak ada perbedaan kecerdasan dengan anak yang bermain game dalam waktu yang lebih sedikit. Bahkan hasil penelitian berikutnya menjelaskan bahwa anak yang bermain game memiliki 2,5 poin EQ lebih banyak daripada biasanya.
Namun, walaupun ada temuan yang cukup menjanjikan tentang hubungan antara game dengan kecerdasan atau kepintaran, tapi hal tersebut masih belum cukup.
Tapi paling tidak, sudah ada bukti kuat bahwa bermain game tidak akan membuat otak atau pikiran menjadi lemah. Penelitian lain di tahun 2020 dengan target orang dewasa usia antara 60 hingga 80 tahun juga menyimpulkan hal menarik.