Acara Sedekah Bumi diisi dengan pengajian, pameran bonsai khas Dieng, serta pada puncak acara diisi dengan pemotongan tumpeng dan pembagian gunungan yang diisi dengan berbagai sayur-sayuran hasil bumi.
Selain itu, di desa Dieng Kulon, ritualnya diawali dengan pemotongan seekor kambing kendit, yaitu kambing hitam dengan bulu putih yang mengelilingi perut seperti ikat pinggang.
Pemotongan tersebut dipimpin oleh ketua adat setempat. Tujuan dari adanya Acara Sedekah Bumi tersebut adalah untuk mengingatkan generasi-generasi muda agar selalu menjaga kelestarian alam, terutama menjaga mata air yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Hal tersebut supaya dapat dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya. (*)
Baca juga berita:
Hati-hati! Bahaya Menjilat Bibir Kering
Koranlapos.com - Ternyata menjelat bibir kering dengan lidah memiliki dampak negatifnya loh. Kok bisa ya? Keadaan bibir kering sering dialami ketika seseorang sedang dehidrasi akibat suhu atau cuaca sedang panas.
Menjelat bibir kering berulang kali dapat menyebabkan kondisi kronis yang dikenal dengan lip leakers dermatitis atau dermatitis penjelat bibir.
Dermatitis penjilat bibir lebih sering terjadi pada anak-anak atau orang dengan gangguan kognitif karena mereka lebih sulit mengatur perilaku impulsif seperti menjelat bibir.
Karena air liur mengandung enzim pencernaan seperti amilase dan maltase. Jika kamu sering menjelat bibir maka akan membuat bibir lebih rentan terhadap udara kering.
Jika terus-menerus dilakukan akan menyebabkan merusaknya kulit bibir seperti bibir pecah-pecah mengelupas hingga berdarah. Dan selain faktor cuaca, mengkonsumsi obat tertentu juga dapat membuat bibir mengering dan pecah-pecah.
Dermatitis penjelat bibir bisa diatasi dengan mengurangi atau membatasi tindakan menjelat bibir.
Selain itu, untuk mengatasi kulit bibir kering, kamu bisa menggunakan lip balm, minum banyak air putih, kurangi makan-makan yang pedas, asin, atau asam yang dapat mengiritasi bibir, dan konsumsi juga sayur maupun buah-buah segar agar tubuh selalu lembap terutama pada bibir. (*)