KORANLAPOS - Menghadapi anak yang sering membantah bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua dan pengasuh. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mengurangi frekuensi pembantahan dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan anak.Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menghadapi anak yang sering membantah.
1. Tetap tenang dan sabar
Ketika anak mulai membantah, penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Menanggapi dengan kemarahan hanya akan memperburuk situasi. Tarik napas dalam-dalam dan hadapi situasi dengan kepala dingin.
Memang langkah ini tidak selalu mudah. Akan tetapi, sikap orang tua yang reaktif biasanya justru akan memicu anak bertindak serupa.
Orang tua perlu memahami bahwa membantah adalah sebuah upaya pertahanan atau defense yang dilakukan anak demi mendapatkan keinginannya.
Cobalah untuk tenang, dan biarkan tensi ketegangan anak juga mereda, agar komunikasi antara anak dan orang tua bisa berlangsung dengan lebih baik.
BACA JUGA:Cegah Peredaran Narkoba, 55 Pegawai dan Jaksa Lahat Ikut Tes Urine Dadakan, Semuanya Negatif
BACA JUGA:Mantab Bener! Ini Resep Ikan Gurame Goreng Sambal Pete Siram Ala Chef Rudy
2. Dengarkan dengan penuh perhatian
Seringkali, anak-anak membantah karena mereka merasa tidak didengar. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan tunjukkan bahwa orang tua mampu mendengarkan dengan penuh perhatian. Ini akan membuat anak merasa dihargai dan lebih mungkin untuk bekerja sama.
Selain itu, mendengarkan dengan penuh perhatian juga menunjukkan minat orang tua terhadap apa yang ingin disampaikan anak. Terkadang, anak hanya ingin pendapatnya didengar. Dengan menaruh perhatian pada apa yang mereka sampaikan, anak juga belajar untuk melakukan hal serupa pada orang tuanya.
3. Jelaskan tentang aturan dan konsekuensi
Pastikan anak memahami aturan yang berlaku dan konsekuensi dari melanggar aturan tersebut. Jelaskan dengan jelas dan konsisten sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka. Walaupun seringkali anak tetap marah ketika orang tua mengingatkan tentang aturan dan konsekuensi, tetapi orang tua perlu memegang teguh prinsip tersebut.
Selain itu, pentingnya memahami aturan dan konsekuensi juga menghindari debat yang tak diperlukan. Seringkali, luka dan perseteruan antara anak dan orang tua terjadi karena perdebatan yang jauh melebar dari pokok masalah. Fokus pada inti permasalahan dan tegaslah pada aturan yang telah dibuat.
BACA JUGA:Menurut Ahli : Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi di Pagi Hari? Ini Jawabannya