KORANLAPOS.COM - Jika hujan di bumi yang jatuh adalah air, beda halnya dengan hujan di planet Saturnus dan Jupiter.
Dr. Kevin Baines, peneliti NASA, mengungkapkan bahwa hujan di planet Saturnus dan Jupiter justru yang muncul adalah berlian.
Bagaimana bisa? Menurut analisis Baines dan kolegannya, data atmosfer dari kedua planet gas reksasa ini menunjukkan tingkat karbon yang berlimpah dalam bentuk kristal.
BACA JUGA:6 Tips Untuk Orang Tua Meningkatkan IQ Pada Anak, Dengan Lakukan Permainan Ini
Bahkan, beberapa awan kristal tumbuh begitu besar hingga Baines menyebutnya sebagai diamond burn.
Berlian terbentuk dalam proses yang cukup panjang. Mulanya, badai petir mengubah metana menjadi karbon yang mengeras menjadi potongan grafit.
BACA JUGA:9 Khasiat Rempah Cengkih Selain Sebagai Bumbu Masakan Ternyata Bagus Untuk Kesehatan
Ketika memasuki atmosfer Saturnus maupun Jupiter, grafit tersebut mengeras menjadi permata.
Menurut Baines, ada 1000 ton berlian per tahun yang dibuat oleh planet Saturnus.
Berlian padat ini kemudian masuk lebih jauh di kedalaman planet hingga mereka sangat dekat dengan cairan inti.
BACA JUGA:Waw! Belimbing Wuluh Bisa Jadikan Masker, Bikin Wajah Awet Muda
Tak seperti di bumi, cairan inti Jupiter dan Saturnus dianggap lebih panas, membuat berlian menjadi cair ketika di kedalaman planet.
Muncul kemungkinan bahwa yang terjadi di inti planet Jupiter dan Saturnus adalah adanya lautan berlian cair.
Sudah ada ide menambang berlian di Jupiter dan Saturnus untuk dibawa ke bumi. (*)