KORANLAPOS.COM - Pempek, merupakan hidangan khas Palembang yang terkenal dengan citarasa gurih dan tekstur kenyalnya, pempek merupakan bagian penting dari warisan kuliner Indonesia.
Namun, untuk memahami bagaimana hidangan ini menjadi ikonik seperti sekarang, kita perlu melihat kembali sejarahnya yang kaya.
BACA JUGA:Inilah Kesultanan Aceh, Sejarah dan Warisan Budaya
Pempek memiliki akar sejarah yang kuat di Palembang, Sumatera Selatan. Asal usulnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16, saat Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa di daerah ini.
Namun, pempek seperti yang kita kenal hari ini baru muncul pada awal abad ke-20.
Pempek diperkenalkan oleh seorang pedagang Tionghoa-Indonesia bernama Lauw Seng. Dia adalah tokoh yang dianggap sebagai pencetus pertama pempek modern di Palembang pada tahun 1910-an.
BACA JUGA:Pemandangan Kurang Bagus ! Taman Kota Jadi Tempat Pembuangan Sampah di Empat Lawang
Lauw Seng menggabungkan pengaruh kuliner Tionghoa dengan bahan lokal seperti ikan gabus (biasanya digunakan untuk isi pempek) dan sagu untuk membuat adonan kenyalnya.
Seiring waktu, pempek menjadi semakin populer di Palembang dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Berbagai variasi seperti pempek kapal selam, pempek lenjer, dan pempek adaan mulai bermunculan, masing-masing dengan karakteristik dan bentuknya sendiri.
BACA JUGA:Asal Mula Bakso, Jejak Sejarah dan Perkembangannya
Pempek tidak hanya menjadi makanan lezat tetapi juga memiliki makna budaya yang dalam bagi masyarakat Palembang.
Hidangan ini sering kali dihidangkan dalam acara-acara besar dan menjadi bagian dari identitas kuliner kota ini.
Pempek adalah bukti nyata dari bagaimana perpaduan budaya dan keahlian kulinernya membentuk sebuah warisan yang berharga.
BACA JUGA:Waw ! Artis Ibukota Bakal Hadiri HUT Pagar Alam, Ada Juga dari Kangen Band