Hati-Hati! 6 Tempat Persembunyian Ular Dirumah Yang jarang Diketahui

Jumat 07 Jun 2024 - 10:07 WIB
Reporter : Yni
Editor : Yni

Dalam riwayat Inwa Abbas, digatakan bahwa Hajar sangat senang dengan keberadaan kabilah Juruhum tersebut, karena menemaninya dan anaknya Ismail di tempat yang sepi tak berpenghuni.

 

Hingga akhirnya, semua tinggal bersama-sama dan beranak pinak. Bahkan Ismail yang tumbuh besar pun mempelajari bahasa Arab dari keluarga Juruhum ini dengan bahasa Arab yang fasih. (*) 

 

Baca juga berita :

 

Ilmuwan Ini Dipenjara Karena Menemukan Teori Bahwa Bumi Itu Bulat

 

Koranlapos.com - Hal ini terjadi di masa kegelapan atau Dark Age yang sering disebut juga Age of Faith. Zaman keimanan di bawah kekuatan besar Gerja Lemah Katolik, di mana pada masa ini para rohaniawan berpihak kepada para bangsawan dengan membuatkan dalil-dalil agama agar masyarakat patuh kepada para bangsawan dengan mengatakan bahwa raja atau para bangsawan adalah sisisan Tuhan dan hukum raja sama dengan hukum Tuhan yang mana gak bisa dibantah.

 

Sehingga melahirkan sistem feudalisme dan berbudakan yang mengakar di berbagai daerah. Orang miskin dibuat untuk terus tetap miskin, sedangkan orang yang terlahir sebagai bangsawan gak perlu pusing memikirkan nasibnya karena pastinya akan mudah mendapatkan jabatan, gelar, kekayaan, kehormatan, tanpa harus melakukan apapun.

 

Kalau dalam istilah Soekarno, para orang miskin ini disebut marhen. Orang-orang yang dibaksa tidak punya nasib yang cerah dan nantinya sistem feudal ini dibawa ke negeri-negeri jajahan seperti Asia, Afrika, dan Amerika setelah Dark Age ini selesai di Eropa.

 

Selain itu, di zaman ini penemuan-penemuan ilmu pengetahuan juga harus sesuai dengan para rohaniawan dan para bangsawan. Kalau berbeda akan berakhir seperti para ilmuwan ini, dimana pada saat itu rohaniawan mengatakan bahwa bumi adalah pusat dari tata surya dan meyakini bahwa bumi itu datar dengan dali-dalinya.

 

Kategori :