Elva Epriani (28) adik ipar korban mengatakan bahwa Candra sebelumnya keluar rumah dari Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang menggunakan sepeda motor Beat Street pukul 12.00 WIB, Selasa (30/4/2024). Kemudian dari keterangan pamannya Benny sempat mengunjungi kediamannya di Desa Lubuk Sepang. Hingga belum kembali ke rumah hingga sore hari.
BACA JUGA: Survey LKPI Alpian Mendominasi
BACA JUGA:Luar Biasa! Fauzan Hadiri Tiga Kegitan Provinsi
Selanjutnya, dari keterangan Elva Epriani (28), ia diminta Septa yang tak lain adalah istri almarhum untuk mencari suaminya, menuju ke arah seputaran Prumnas Selawi.
Diceritakannya, sekitar pukul 17.20 WIB tiba-tiba Elva melihat motor yang dikenalinya dibawa dua orang di jalan Desa Selawi. Ia melihat sepeda motor yang ia kenali adalah milik Candra dipakai dua orang yang belakangan diketahui adalah anggota Polres Lahat.
“Aku samo istri kak Candra nyari, karena ayuk nak make motor, pas di jalan kami sepapasan dengan motor Kak Cacan dan kami menyetop, dan nanyoke ngapo motor kak Cacan kenapa di bawa," ujarnya.
Diceritakan Elva, saat ditanya satu dari dua orang tersebut mengatakan kalau mau motor ini ke kantor (Polres Lahat). Setelah menerima penjelasan tersebut, Elva dan Septa menuju ke kediaman orang tua Candra di Prumnas Selawi Block C, tak lama berselang belum juga sampe masuk ke dalam rumah orang tua Candra, salah satu orang yang membawa kendaraan motor milik Candra menelpon dan menyuruh ke RSUD Lahat tepatnya ke UGD.
BACA JUGA:Bocah Cilik Sembilan Tahun Belum Ketemu, BPBD Terus Telusuri Sungai
BACA JUGA: Setiap Tahun Jumlah Penerima PKH Menurun
“Aku kenal salah satu yang bawa motor Kak Cacan, diantaranya anggota Polres Lahat bagian narkoba (Satres Narkoba). Pas kami balek ke rumah bapak, belum jugo masuk baru sampe depan pagar, aku ditelpon Ari polisi yang kami temuke bawa motor Kak Cacan tadi, ngabarke bahwa Kak Cacan pingsan dan ado di UGD RSUD Lahat,”ungkapnya.
Dari informasi yang terima itu, kemudian Septa bersama saudara kandung Candra yang bernama Pipit menuju RSUD Lahat untuk memastikan keadaan Candra, sesampainya di UGD Septa dan Pipit tidak mendapati keberadaan Candra.
“Sekitar jam 17.32 Wib kami sampe di UGD RSUD Lahat kami cari Candra dak ado, temu samo Satpam dan Satpam mengajak ke arah ruang belakang tak lain kamar jenazah,”kata Pipit menirukan ucapan Satpam.
Kemudian Septa bersama Pipit mengikuti Satpam menuju ke belakang yakni Kamar Jenazah RSUD Lahat, sesampainya di depan kamar jenazah, Pipit berusaha mengintip ke dalam, dari ciri-ciri pakaian yang biasa dipakai Candra, Pipit bersama istri Candra meyakini kalau yang sedang terbujur kaku adalah Candra.
“Kami awalnya dak tau diajak ke belakang kalau menuju kamar Jenazah, sesampai disano aku samo istri Candra nak masuk namun dak dibolehkan dengan alasan sedang ada penanganan dokter di dalam kamar jenazah itu,”terangnya yang masih dalam keadaan sedih berlinang air mata. (*)