Celana Koteka

Sabtu 22 Nov 2025 - 18:23 WIB

Setelah menyusuri sungai Baliem, besoknya saya bertemu penulis buku antropologi ini: Theo Kossay. Ia antropolog kelahiran Wamena yang sudah selesai melakukan penelitian soal "perkawinan of the year 1973": antara Obahorok (kepala suku Dani di lembah Baliem) dan wanita Amerika Wyn Sargent.

"Beberapa hal harus diluruskan," ujar Kossay. Ia kini lagi mencari penerbit. Bukunya sendiri sudah selesai ditulis. Tinggal me-layout-nya Dan menemukan penerbitnya.

Obahorok sendiri sudah meninggal dunia, 1992. Pun enam orang istri lokal dan satu istri bulenya. Kepala suku Dani kini dijabat oleh anak Obahorok dari istri kedua.

Theo Kossay sampai SMP masih di Wamena. Lalu masuk  SMA milik sesama lembaga pendidikan Katolik di Jayapura. Setelah itu ia kuliah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya cabang Abepura, Jayapura: STF Fajar Timur.

Spesialisasi antropologinya diperoleh dari Universitas Gadjah Mada saat menempuh S-2. Lalu melakukan berbagai penelitian mengenai suku-suku di pedalaman Papua. Total 19 penelitian yang sudah ia lakukan. Enam di antaranya sudah ia tulis sebagai buku --tapi masih sulit mencari penerbit.

Yang membuat Kossay masih masygul adalah: ia belum bisa menemukan satu orang perempuan bernama Samsuarni Syam. Ia ingin sekali wawancara wanita asal Aceh itu. Berbagai cara sudah ia lakukan tapi tidak berhasil melacak keberadaannyi.

Wanita itulah yang diajak Wyn Sargent ke Lembah Baliem. Sebagai orang Amerika, Wyn belum fasih berbahasa Indonesia. Dia ingin ada yang menerjemahkan Inggrisnya ke bahasa Indonesia. Ia bertemu Samsuarni --yang ketika itu bekerja di perusahaan perjalanan.

Samsuarni mau diajak ke Lembah Baliem. Dia ikut tinggal di rumah kepala suku Dani, sedikit di luar kota Wamena. Dialah saksi utama atas segala hal yang terjadi di rumah Obahorok. Termasuk soal hubungan suami istri kepala suku itu dengan Wyn Sargent.

"Apakah Obahorok yang selalu berkoteka benar-benar kumpul dengan Wyn Sargent sebagai suami isteri?" tanya saya.

"Saya tidak bisa jawab pasti. Saya tulis di buku saya itu apa yang saya temukan. Ternyata ada dua versi," katanya.

Ada versi yang mengatakan mereka benar-benar serumah dengan Obahorok. "Tapi Wyn Sargent sendiri mengaku tidak pernah melakukannya," kata Kossay. "Kan selalu ada penerjemah di rumah itu," katanya.

Tentang enam istri Obahorok sendiri menurut penelitian Kossay tinggal di rumah yang terpisah-pisah tapi berdekatan dalam satu komplek.

Obahorok adalah kepala suku yang saat itu baru saja berhasil mendamaikan empat kepala suku di sekitarnya yang lagi berperang. Karena itu namanya menjadi sangat harum di mata suku-suku asli pegunungan Jayawijaya.

"Wyn sendiri mengatakan kagum dengan keberhasilan perdamaian itu. Makanya dia semacam ingin memberikan penghargaan dengan cara mau menikah dengan Obahorok," ujar Kossay.

Menurut Kossay, Wyn Sargent adalah penganut agama Quaker. Anda sudah tahu apa itu Quaker. Agama Perdamaian. Agama pertemanan. Tidak suka konflik.

Kategori :

Terkait

Sabtu 22 Nov 2025 - 18:23 WIB

Celana Koteka

Jumat 21 Nov 2025 - 16:17 WIB

Dahlan Dahlan

Kamis 20 Nov 2025 - 22:04 WIB

Satu Triliun

Rabu 19 Nov 2025 - 17:15 WIB

Air Jernih

Sabtu 15 Nov 2025 - 17:22 WIB

Bebek Djibouti

Terpopuler

Minggu 23 Nov 2025 - 19:10 WIB

Airmata Ira

Minggu 23 Nov 2025 - 19:34 WIB

Guru Profesi Mulia