Pertemuan itu justru menjadi fitnah. Beberapa aktivis di Pati marah. Setidaknya Ahmad Husein dan Teguh Istiyanto. Keduanya dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.
Mereka menggelar demo bahwa Yayak bukanlah perwakilan mereka. Bahkan demo ini memberi gelar ke Yayak sebagai ”Sengkuni” --tokoh pewayangan yang berhati licik.
Tanpa Yayak Gundul demo tetap meledak. Memang tidak jadi 50.000 tapi mengkristal lebih keras. Ricuh. Lempar-lempar. Sampai ada yang cedera.
Faktor ”Sengkuni” menjadi tambahan bensin. Misinya pun bergeser. Dari tolak kenaikan PBB ke lengserkan Sudewo.
Sisi baiknya: nama Pati kini terkenal ke seluruh Indonesia --melebihi Magetan. (Dahlan Iskan).
Kategori :