Bursah Zarnubi: Saatnya Sarjana Mengelola Kooperasi di Desa

Senin 28 Jul 2025 - 14:06 WIB
Reporter : Zaki
Editor : Zaki

KORANLAPOS.COM - Kehadiran Kooperasi Merah Putih mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Bursah Zarnubi. Menurutnya, inisiatif ini bukan sekadar program ekonomi biasa, melainkan cerminan dari pandangan ideologis masa depan Indonesia sebuah renungan reflektif atas arah pembangunan ekonomi nasional.

"Ini adalah bentuk kemampuan Pak Prabowo dalam merumuskan ideologi ekonomi ke depan," ujar Bursah. Ia menekankan, Kooperasi Merah Putih adalah jalan strategis untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, yang dimulai dari desa.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa agar kooperasi ini tidak mengulang kegagalan masa lalu, perlu pengelolaan yang matang. “Kooperasi Merah Putih harus didorong secara profesional. Mulai dari keterampilan manajerial, tata kelola bisnis, hingga pemetaan potensi ekonomi daerah,” tegas Bursah.

Menurutnya, potensi ekonomi di desa sangat besar. Namun, bila tidak dikelola secara tepat, potensi itu bisa hilang sia-sia. “Kalau tidak kelola dengan baik, ya bisa bangkrut juga. Seperti kooperasi-kooperasi dulu,” katanya.

BACA JUGA:Bursah Tegaskan Dukungan Apkasi untuk Sukseskan Program MBG di Daerah

BACA JUGA:Bursah Zarnubi Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum APKASI, Tegaskan Komitmen Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Untuk itu, ia mengusulkan pelibatan para sarjana dan ahli yang selama ini belum mendapatkan ruang kontribusi. “Bawa saja sarjana-sarjana yang belum bekerja ke desa. Biarkan mereka menjadi manajer koperasi. Biarkan mereka membuat studi kelayakan,” ujar Bursah Zarnubi sosok Bupati Kabupaten Lahat.

Konsep koperasi ke depan, lanjutnya, harus berbasis bisnis. “Kooperasi ini bukan sekadar gotong royong, tapi sudah masuk ke ranah bisnis to bisnis,” katanya. Dalam mekanismenya, studi kelayakan akan dinilai dan diawasi secara ketat. Jika tidak layak, maka akan ditolak.

Lebih dari itu, menurut Bursah, keberadaan Kooperasi Merah Putih bisa menjadi tempat belajar kewirausahaan rakyat secara bertahap, dimulai dari akar rumput. “Ini sambil melatih watak kewirausahaan masyarakat Indonesia, yang dimulai dari desa,” pungkasnya.

Kategori :