Pemancing Hilang di Sungai Lematang, Tim Gabungan Masih Lakukan Pencarian

Senin 28 Jul 2025 - 12:30 WIB
Reporter : Yani
Editor : Zaki

Koranlapos.com – Suasana di tepi Sungai Lematang mendadak tegang pada Minggu sore, 28 Juli 2025. Seorang warga dari Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Lahat, dilaporkan hilang setelah diduga terjatuh dan terseret arus sungai saat memancing.

Korban diketahui bernama Bingsing. Ia dilaporkan hilang saat memancing di pinggiran Sungai Lematang, tepatnya di kawasan Desa Tanjung Telang, Kecamatan Merapi Barat. Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung dan korban belum ditemukan.

Informasi awal diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat pada pukul 17.40 WIB, Minggu sore. Tim reaksi cepat langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk memulai proses pencarian.

Kepala BPBD Lahat, Drs. Ali Afandi, melalui Kabid Kedaulatan Logistik Airil Aswan dan Analis Kebencanaan Feri Andrian, S.E., membenarkan adanya laporan tersebut. Mereka menyatakan bahwa satu regu penyelamat segera dikerahkan begitu laporan diterima.

“Setelah mendapat informasi, tim rescue langsung berangkat dari pos menuju lokasi. Mereka melakukan pendataan awal dan menyusun skema pencarian bersama tim gabungan,” jelas Feri saat ditemui di lokasi, Senin pagi (28/7/2025).

BACA JUGA:Kepsek SMKN 1 Lahat Harap Siswa Maju dan Siap Bersaing di Dunia Kerja

BACA JUGA:Sinergi Pusat dan Daerah di Kabupaten Lahat

Menurut keterangan saksi, korban tidak sedang sendiri. Saat kejadian, ia bersama satu orang temannya memancing di pinggir sungai. Tanpa disangka, korban terpeleset lalu jatuh ke sungai dan menghilang dalam arus deras.

“Teman korban sempat mencoba menolong namun gagal, karena derasnya arus sungai. Setelah itu langsung mencari bantuan warga dan melapor ke petugas,” terang Feri.

Pencarian pun segera dilakukan sejak malam kejadian. Namun hingga hari ini, Senin pagi, korban belum ditemukan. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, relawan, serta warga sekitar menyusuri aliran sungai dari titik awal jatuhnya korban di Tanjung Telang menuju arah hilir hingga ke kawasan Desa Payo.

Proses pencarian dilakukan melalui dua jalur: air dan darat. Tim menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai, sementara personel lainnya menyisir pinggiran tebing dan semak-semak yang berada di sepanjang aliran Lematang.

“Sejak pukul 07.00 WIB pagi ini, kami kembali lakukan penyisiran intensif. Fokus kami adalah radius satu hingga dua kilometer dari lokasi awal, karena kemungkinan korban tersangkut di area dangkal atau semak sungai,” tambah Feri.

Kondisi cuaca dan arus sungai menjadi tantangan utama dalam proses pencarian. Arus yang cukup deras dan kondisi air yang keruh menyulitkan jarak pandang tim pencari. Meski demikian, pencarian akan tetap dilanjutkan hingga korban ditemukan.

Pihak keluarga korban saat ini juga telah berada di lokasi dan terus berharap agar upaya pencarian segera membuahkan hasil. Beberapa warga ikut serta membantu dengan menyisir area yang mungkin belum terjangkau.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Telang menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pencarian ini. Ia juga mengimbau warga agar lebih waspada saat beraktivitas di sungai, terutama di musim arus deras seperti saat ini.

Kategori :