Kekayaan Alam Kopi Lahat dengan Citra Rasa Unik dari Pohon Tua Warisan

Jumat 11 Jul 2025 - 17:01 WIB
Reporter : Zaki
Editor : Zaki

koranlapos.com, --- Sebanyak 95% kebun kopi di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan adalah Robusta. Kenapa robusta mendominasi? karena kondisi geografis Lahat cocok untuk robusta.

Kopi Lahat ini tumbuh di ketinggian kebun 600–1.200 meter di kaki Bukit Barisan (cukup ideal). Iklim lembap dengan curah hujan tinggi. Tanah vulkanik dekat dengan Gunung Dempo Pagar Alam mendukung daya tahan pohon robusta.

Robusta Lahat terkenal punya rasa kuat, pahit mantap, body tebal, dan metode sangrai tradisional bikin aromanya sedikit smoky. Wilayah penghasil robusta terbesar ini seperti Tanjung Sakti Area, Jarai, Suka Merindu, Muara Payang, Kikim Area.

Selain itu, ada jenis kopi Arabika, meski dikatakan produksi masih relatif kecil, beberapa petani ada menanam kopi jenis ini di dataran lebih tinggi (perbatasan Lahat - Pagar Alam). Kemudian di Tanjung Sakti bagian pegunungan dekat Gunung Dempo, serta kebun rakyat di perbukitan Jarai bagian barat.

BACA JUGA:Lahat Termasuk 5 Besar Sentra Kopi Sumsel, Penyumbang 15 Persen Produksi Robusta Nasional

BACA JUGA:Lahat Kaya dengan Penghasil Kopi Berlimpah, Kekuatan Ekonomi Masyarakat Sektor Perkebunan

Tapi, luasnya sangat kecil, tidak sebanyak robusta. Biasanya arabika ditanam oleh petani di Lahat yang sudah punya pasar khusus ke cafe specialty atau dijual ke Pagar Alam. Rasa arabika Lahat mirip Pagar Alam lebih asam cerah, fruity, cocok kopi seduh manual (pour over).

Daerah pegunungan yang pas untuk arabika umumnya lebih sempit & terpencil, dekat Gunung Dempo malah lebih dikenal milik Pagar Alam. Makanya Pagar Alam, Kerinci, Gayo bisa dominan arabika karena dataran tinggi pegunungannya lebih luas.

Metode Pengolahan

Kopi Lahat baik robusta maupun sedikit arabika umumnya dipetik manual. Dijemur di halaman rumah dan disangrai tradisional pakai wajan besar (drum roasting skala rumahan). Dijual dalam bentuk biji sangrai, atau bubuk kemasan kecil.

Sebagian besar kekayaan alam kopi Lahat seperti Robusta dari bibit induk pohon kopi tua warisan. Inilah yang bikin citra rasanya unik pohon tua, akar dalam, rasa earthy, strong terkenal di nusantara. Banyak kebun kopi tumpang sari dengan lada atau pisang menambah karakter.

Umur Produktif Pohon Robusta Lahat. Pohon kopi robusta di Lahat umumnya berumur produktif 20–30 tahun, kalau dirawat baik. Usia tanam panen perdana sekitar 2,5–3 tahun setelah tanam bibit.

Puncak produksi umur 5–15 tahun hasil biji stabil dan kualitas biji bagus. Setelah 20–25 tahun, hasil panen biasanya mulai turun ➜ batang jadi besar, cabang tua banyak petani di Lahat sering meremajakan pohon (rehabilitasi / stek batang).

Banyaknya kebun pohon tua ini di Lahat seperti (Tanjung Sakti, Jarai) adalah warisan turun-temurun yang pohonnya usia 30 tahun ke atas masih ada.

Pohon kopi tua ini kadang tetap dipelihara karena: Akar kuat, tahan musim kemarau. Rasanya lebih “earthy” dan karakter bijinya tebal.

Tapi kalau hasilnya, mulai kecil petani biasanya replanting: ditebang, tumbuhkan tunas baru dari batang induk, atau tanam bibit baru.

Kategori :