KORANLAPOS.COM - Kabar gembira datang dari kalangan pedagang ayam hidup di Kabupaten Lahat. Dalam beberapa waktu terakhir, mereka merasakan lonjakan omzet yang signifikan, didorong oleh kenaikan harga ayam hidup dari semula Rp 45.000 menjadi Rp 55.000 per ekor.
Fenomena menariknya, kenaikan harga ini justru tidak menyurutkan minat pembeli. Sebaliknya, permintaan terhadap ayam hidup justru terpantau stabil, bahkan di beberapa titik mengalami peningkatan.
Salah satu pedagang ayam hidup di kawasan Pasar PTM Lahat, Rahma (48), mengungkapkan kebahagiaannya.
BACA JUGA:Pengedar Kena Cokok di Lahat Gegara Simpan 3 Jenis Narkotika
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Amankan Pelaku Kepemilikan Senpi Tanpa Izin
"Alhamdulillah, omzet kami naik. Dulu Rp 45.000 saja sudah lumayan, sekarang bisa jual Rp 55.000 per ekor, pembelinya tetap ramai," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam sehari ia bisa menjual puluhan ekor ayam, bahkan di hari-hari tertentu bisa mencapai seratus ekor lebih.
Tingginya permintaan terhadap ayam hidup bukan tanpa alasan.
BACA JUGA:Undangan Pelantikan Calon PPPK Tahap I di Lahat, Wajib Hadir Sebelum 30 Menit
BACA JUGA:Tanaman Obat Kunyit dan Lada Hitam, Kombinasi Emas Anti-Peradangan untuk Kesehatan Jangka Panjang
Banyak konsumen di Lahat dan sekitarnya yang memiliki preferensi kuat terhadap ayam hidup karena dinilai memiliki daging yang lebih besar dan segar dibandingkan ayam potong yang sudah dikemas.
"Kalau beli ayam hidup, kita bisa lihat langsung ayamnya, pilih yang paling sehat dan gemuk. Dagingnya juga terasa lebih padat dan manis setelah dimasak," tuturnya.
Ia juga merasa lebih yakin dengan kebersihan dan kualitas ayam yang disembelih sendiri di rumah.
Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, momentum tradisi dan kegiatan sosial juga turut mendongkrak penjualan ayam hidup. Ibu-ibu yang hendak mengadakan acara sedekah, kenduri, atau syukuran, kerap kali memilih membeli ayam hidup dalam jumlah besar.
"Untuk sedekah, kami memang lebih suka ayam hidup. Rasanya lebih berkah kalau kita sembelih sendiri atau biarkan tukang sembelih di sini yang bantu. Jadi, niatnya sampai," kata Aminah (60), salah satu pembeli.