"Itu menjadi PR kita dan sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, supaya bisa pendidikan inklusi di kawasan Lahat ini merata," ucapnya.
Pemerataan adalah kunci, ia menginginkan agar inisiatif pendidikan inklusif tidak hanya terpusat di satu atau dua titik, seperti di Merapi Barat, tetapi juga dapat diimplementasikan secara luas di seluruh kecamatan lain di Kabupaten Lahat, sehingga tidak ada lagi kesenjangan akses pendidikan.
Di akhir pernyataannya, Widia kembali menegaskan komitmen kuat dari seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk Bupati Lahat, dalam mendukung penuh program pendidikan inklusi.
"Dan tentunya kami, Pak Bupati dan saya, mendukung selalu program pendidikan inklusi, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat mendapatkan pendidikan yang layak dan sama dengan anak-anak lainnya," pungkasnya.
Dukungan yang solid dari pemimpin daerah ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi akselerasi pengembangan pendidikan inklusif di Kabupaten Lahat.
Dengan demikian, cita-cita untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang setara dan inklusif bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang dan kondisi mereka, dapat segera terwujud.