LahatPos - Memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, agaknya sudah akrab kita jumpai di berbagai tempat.
Hal ini dikarenakan, kucing dan anjing dianggap sebagai hewan peliharaan yang setia dan menggemaskan.
Namun, para pecinta hewan berbulu seperti kucing dan anjing, disebutkan harus banyak berhati-hati dan waspada.
Pasalnya, bulu kucing dan anjing yang disebutkan membahayakan kesehatan tersebut, tampaknya bukan hanya mitos belaka.
BACA JUGA:14 Warna Cat Kamar Tidur Yang Menciptakan Rasa Nyaman
BACA JUGA:Sah! 5 Wajah Baru Komisioner KPU
Dilansir dari Radar Jogja, Rabu (27/12), simak mitos dan fakta bulu kucing yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan bagi beberapa orang.
1. Menimbulkan Reaksi Alergi
Reaksi alergi bukan muncul dari bulu kucing, melainkan dari air ludah dan urinenya. Alhasil, saat ia menjilat dirinya sendiri, maka bulunya terkena air ludah tersebut.
Reaksi alergi yang muncul umumnya bisa sebabkan gejala flu, termasuk di antaranya adalah mata gatal, bersin, pilek, dan peradangan pada sinus. Selain itu, bulu kucing dapat memicu serangan asma.
2. Penyakit Cakar Kucing (cat scratch disease)
Penyakit akibat cakaran kucing umumnya tidak menyebabkan gejala, tetapi bakteri Bartonella henselae bisa berpindah pada manusia melalui cakaran atau gigitan kucing.
BACA JUGA:Isu Stunting Bahan Diskusi Utama
BACA JUGA:Satu Pelaku Maling Mesin Chainsaw Hingga Motor Dibekuk
Penularan bakteri bisa melalui cara lain, seperti habis mengelus kucing dan kemudian kamu menyeka mata dengan tangan yang sudah terkontaminasi bakteri.