Rapat Bahas Persentase Realisasi APBD
FOTO IST Serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat hingga akhir Oktober 2024 masih tergolong rendah.--
Lahat Pos – Serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat hingga akhir Oktober 2024 masih tergolong rendah, dengan persentase realisasi anggaran APBD sekitar 50 persen, atau mencapai 49,43%. Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lahat, termasuk Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan, Dinas Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PRKPP), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan beberapa SKPD lainnya, tercatat memiliki serapan anggaran yang lebih rendah dari harapan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Chandra, menyatakan bahwa Pemkab Lahat telah mengambil sejumlah langkah untuk mempercepat serapan anggaran di sisa waktu yang ada. Salah satunya adalah mendorong Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk segera melakukan proses tender dan pelelangan proyek-proyek yang belum terealisasi. Selain itu, Pemkab juga mengimbau SKPD yang serapannya rendah untuk segera menyelesaikan administrasi dan merealisasikan anggaran yang telah dialokasikan.
"ULP harus segera melaksanakan tender dan pelelangan agar anggaran dapat terserap dengan baik. Kami juga terus mendorong SKPD yang serapannya masih rendah untuk segera merealisasikan anggaran yang ada," ujar Chandra.
Disinggung adakah hubungan karena banyaknya PLH Kepala Dinas di Kabupaten Lahat dengan minimnya serapan anggaran di SKPD tersebut, Sekda belum bisa berkomentar banyak.
Lalu ditambahkan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lahat, M. Ghufron, melalui Kepala Bidang Perbendaharaan Adi Kurniawan, bahwa pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi dengan SKPD terkait untuk mempercepat proses administrasi dan pengajuan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai. Selain itu, BPKAD juga telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur batas waktu akhir pelaporan dan penyelesaian anggaran APBD 2024.
"Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan serapan anggaran dapat tercapai, dan agar tidak ada dana yang tidak terpakai di akhir tahun," jelas Adi Kurniawan.
Lanjutnya, bahwa tidak ada kendala signifikan terkait ketersediaan dana, namun beberapa SKPD teknis masih menghadapi hambatan dalam percepatan administrasi dan pelaksanaan kegiatan. Meski begitu, Pemkab berkomitmen untuk segera mengatasi permasalahan tersebut agar anggaran dapat terserap secara optimal.
Ketua DPRD Kabupaten Lahat, Fitrizal Homizi, menyatakan keprihatinannya terhadap rendahnya serapan anggaran di beberapa SKPD, terutama menjelang akhir tahun anggaran. Menurutnya, Pemkab Lahat harus lebih fokus dalam melakukan pengawasan dan tata kelola anggaran, agar tidak terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang bisa menghambat pembangunan.
"Kami berharap PJ Bupati Lahat lebih fokus mengawal serapan anggaran di setiap SKPD, terutama yang masih rendah, karena waktu yang tersisa sangat terbatas," ujar Fitrizal.
Pihaknya juga menyampaikan permasalahan tersebut pada pandangan fraksi saat rapat paripurna.
Dengan waktu yang semakin terbatas menuju akhir tahun 2024, Pemkab Lahat perlu memastikan bahwa serapan anggaran dapat maksimal, guna mencegah terjadinya Silpa yang bisa mempengaruhi alokasi anggaran di tahun berikutnya. Oleh karena itu, seluruh pihak, mulai dari Sekda, BPKAD, hingga DPRD, terus berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan untuk kepentingan pembangunan daerah.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Pemkab Lahat dapat mencapai target serapan anggaran yang optimal sebelum akhir tahun, demi tercapainya pembangunan yang merata dan kesejahteraan masyarakat Lahat. (*)