Mimpi Tidak Boleh Diceritakan. Kenapa Ya? Yuk Simak Makna di Balik Larangannya
Alasan mimpi tidak boleh diceritakan.--
Lahat Pos – Siapa yang sering menceritakan mimpi kepada orang terdekat? Ternyata hal ini tidak boleh di lakukan loh. Tradisi ini memiliki latar belakang yang kaya dengan makna simbolis dan spiritual.
Secara ilmiah, mimpi umumnya terjadi selama fase tidur yang disebut Rapid Eye Movement (REM), ketika aktivitas otak mirip dengan saat kita terjaga. Mimpi bisa memiliki berbagai bentuk dan makna, mulai dari refleksi atas perasaan dan pikiran sehari-hari hingga simbolisme yang lebih dalam.
Dalam banyak kepercayaan, termasuk dalam ajaran Islam dan beberapa tradisi budaya di Asia, mimpi dianggap memiliki arti yang mendalam. Mimpi bisa dianggap sebagai pertanda, peringatan, atau petunjuk dari alam gaib. Karena itu, menceritakan mimpi kepada orang lain bisa dianggap tidak bijaksana atau bahkan berbahaya.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Merantau serta 4 Dampak Positif Ketika Merantau
Salah satu alasan utama larangan ini adalah keyakinan bahwa mimpi memiliki energi yang bisa berubah jika diungkapkan. Ada yang percaya bahwa ketika mimpi diceritakan kepada orang lain, interpretasi atau reaksi dari pendengar dapat mempengaruhi atau bahkan merusak pesan yang terkandung dalam mimpi tersebut.
BACA JUGA:Ternyata Terowongan Lempegan Terowongan Kereta Api Pertama dan Tertua di Indonesia
Dalam Islam, misalnya, terdapat hadits yang menyebutkan bahwa mimpi baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi buruk adalah dari setan. Oleh karena itu, mimpi buruk sebaiknya tidak diceritakan dan dilupakan, sementara mimpi baik cukup disyukuri dan tidak diumbar kepada orang lain.
HR Muslim yang berbunyi, “Bila setan mempermainkan salah seorang dari kalian dalam tidurnya, maka jangan menceritakannya kepada orang lain”.
Selain itu, dari perspektif psikologis, menceritakan mimpi buruk dapat memperpanjang kecemasan atau ketakutan yang terkait dengan mimpi tersebut. Dalam beberapa kasus, mimpi buruk bisa menjadi lebih mengganggu jika terus diulang-ulang dalam percakapan. Sedangkan mimpi baik bila di ceritakan kepada orang yang salah akan membuat orang yang mendengar, dapat menumbuhkan rasa iri.
Sebaiknya menjaga mimpi tetap rahasia dapat melindungi seseorang dari pengaruh buruk atau niat jahat dari orang lain yang mungkin mendengar mimpi tersebut. Hal ini adalah bagian dari keyakinan bahwa mimpi memiliki kekuatan tersembunyi yang sebaiknya tidak diungkapkan sembarangan.
Bagi banyak orang, mimpi adalah ruang suci yang menghubungkan mereka dengan dunia yang lebih besar, dan menjaga kerahasiaannya adalah cara untuk menghormati pesan yang mungkin terkandung di dalamnya. (*)