Warga Mengeluh Terkecoh Undian Brosur
FOTO IST Sat-Samapta Polres Lahat saat melakukan pembinaan kepada HD pengusaha di PTM Squere Lahat.--
LAPOS, Lahat - Warga Lahat beberapa hari terakhir mengeluh dengan apa yang dilakukan oleh inisial HD salah satu penjual barang-barang dagangan alat rumah tangga di Pasar PTM, Jalan Mayor Ruslan, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
Teknik marketing yang dilakukan pengusahan cukup membuat konsumen merasa terkecoh. Bermula pengusaha menawarkan kepada pengunjung pasar dengan membagikan brosur elektronik dan menang undian dan harus dengan membayar Down Payment (DP) terlebih dahulu.
Teknik ini pun berhasil membuat pengunjung mendatangi lokasi jualan. Namun warga mengeluh dengan brosur yang mendapatkan undian. Calon konsumen seakan mendapatkan hadiah ataupun diskon besar-besaran.
Pihak Manajemen PTM dibantu Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Lahat, Aiptu Deddy Ferdiyanto pun mendapatkan beberapa keluhan dari masyarakat. Pihak kepolisian pun mendatangi kios penjual barang di PTM Squere yang dikeluhkan masyarakat.
Setelah ditelusuri, ternyata itu merupakan teknik marketing pengusaha. Pihaknya kepolisian pun melakukan pembinaan.
"Teknik mereka ini menarik konsumen seolah-olah mereka akan dapat undian dari brosur yang mereka sebar terus di ajak ke tempatnyo jualan," tuturnya.
Lalu undian yang di dapat ada promo barang. Sementara perbandingan harga barang cukup membuat konsumen tau, hingga akhirnya merasa mengeluh. "Teknik nya kalau tempat lain harga Rp 800, di jualnya harga Rp 2 juta itu sudah setelah dapat diskon," ujar Kasat Samapta Polres Lahat AKP Afrianto SH CLA melalui Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Lahat, Aiptu Deddy Ferdiyanto.
Disisi lain, penjualan dari oknum tersebut meski resmi, namun trik marketingnya sempat meresahkan masyarakat Lahat, salah satunya pengunjung dan pedagang di Pasar PTM. "Sudah dilakukan pembinaan," ujarnya.
Ditambahkan, untuk konsumen bijak berbelanja, perlu cek ricek dan perbandingan harga. "Jika memang waktu itu ada korban yang besaksi bahwa dia dipaksa, bisa saja kami amankan. Tapi sejauh ini tidak ada, cuman keberatan caranya itu, terus selisih harga yang jauh," terangnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk bijak berbelanja. Tau mana primer, sekunder dan tersier. "Terus jika ragu cek perbandingan harga, jika masuk akal silahkan," ungkapnya. (yani)