Wow! Palembang Menjadi Kota Tertua Nomor 2 Di Asia Tenggara
Ilustrasi Ibu kota Palembang tertua di Indonesia. Sumber foto : Instagram--
Koranlapos.com - Ibu kota provinsi Sumatera Selatan ini merupakan kota tertua di Indonesia dan tertua nomor 2 di Asia Tenggara tepatnya lahir dan berkembang sejak abad ke-7 Masehi.
Terhitung tahun 2024 umur kota palembang tidak kurang dari 1342 tahun berwujud pada prasasti Kedukan bukit. Sebagai ibu kota kerajaan palembang menjadi sentra kendali pemerintahan Sriwijaya atas wilayah nusantara bagian barat hingga penguasa rute perdagangan maritim khususnya selat malaka.
Kelahiran kota palembang tercatat di prasasti kedukan bukit. Selain sebagai akta lahir kota palembang, prasasti Kedukan bukit merupakan prasasti berbahasa melayu kuno tertua di dunia.
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Cewek Tidak Bisa Baca Maps
Lahirnya kota ini ada tanggal 16 juni 683 masehi, karena ingin menyesuaikan dengan tanggal lahir republik Indonesia maka kelahiran kota palembang menjadi tanggal 17 Juni.
Palembang juga saksi saat penjajah Belanda saat memberangus dan menghapus eksistensi Kesultanan Palembang Darussalam pada tanggal 7 Oktober 1823.
Data statistik 1990 menyebut separuh lebih tepatnya 52,24% wilayah palembang terendam air kemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang "Wong kito" menamakan kota ini Pa-Lembang dimana dalam bahasa melayu "pa" atau "pe" s bagai kata tunjuk tempat atau keadaan, kalau "lembang" atau "lembeng" artinya tanah yang rendah atau yang membengkak karena lama terendam air atau dalam bahasa melayu palembang "lembang" atau "lembeng" adalah genangan air.
BACA JUGA:Pilih Fokus Berdakwa, Pasangan Balon Ustad Muhaimin-Elvera Mundur di Pilwako
Jadi palembang adalah suatu tempat yang digenangi air, posisi strategis kota palembang terjadi daya jangkau yang tinggi serta sangat efektif untuk mengendalikan lalu lintas di kesatuan wilayah, yakni tanah tinggi Sumatra bagian barat yaitu pegunungan, bukit barisan, daerah kaki bukit dan pertemuan anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran rendah serta daerah pesisir timur laut. Faktor ini diyakini jadi pertimbangan kerajaan Sriwijaya membuat pemukiman atau wanua pada lokasi yang kini dikenal dengan nama palembang sebagai ibu kota kerajaan.
Setelah mengalami kejayaan dalam beberapa abad kerajaan Sriwijaya akhirnya harus mengalami kemuduran pada abad ke-12, setelah berulang kali menahan gempuran serangan langsung dari bernagai kerajaan besar lain yang mulai bersinar, kejayaan Sriwijaya sebagai kekuatan politik dari ekonomi di zaman klasik di wilayah Asia Tenggara kemudian diteruskan Kesultanan Palembang Darussalam yang resmi di proklamirkan pada tahun 1659. (*)