Membentuk Literasi Membaca

Ketua TP PKK Kabupaten Lahat Hj. Lidyawati S Hut MM saat melihat bakat peserta pelajar dalam mengikuti lomba pemberian penghargaan gerakan budaya gemar membaca.--

LAPOS, Lahat – Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat melalui Dinas Perpustakaan melaksanakan kegiatan lomba pemberian penghargaan gerakan budaya gemar membaca, dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Arsipan Kabupaten Lahat, Selasa (21/11). 

 

Turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lahat Hj Lidyawati S Hut MM, jajaran Dinas Perpustakaan Lahat, Kepala Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, perwakilan Kemenag, Perwakilan UPTD, Dinas Kominfo, pariwisata, Bappeda, ibu-ibu PKK, Kepala dan guru tingkat SD, SMP, dan SMA. Serta tim dari UEC (Unboxing English Course) kursus bahasa inggris menjadi salah satu sponsor Lomba kegiatan ini.

 

Ketua TP PKK Kabupaten Lahat Hj Lidyawati SHut MM mengungkapkan, lomba ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan memperingati hari perpustakaan internasional pada 18 Oktober, salah satunya membentuk literasi membaca dan bercerita, dan juga kegiatan ini dilaksanakan tiap tahunnya.

 

"Dalam rangka memeriahkan hari perpustakaan internasional, dan dengan itu kegiatan ini dalam upaya membangkitkan lagi minat masyarakat khususnya pelajar dari taman kanak-kanak sampai dengan mahasiswa. Saya menghimbau dan mengajak masyarakat Kabupaten Lahat agar dapat memanfaatkan layanan dan semua fasilitas yang di sediakan di Perpustakaan Kabupaten Lahat, dengan begitu Perpustakaan kita akan berkembang," ujarnya 

 

Perlu diketahui, kegiatan lomba ini laksanakan oleh tingkat SD, SMP, SMA se Kabupaten Lahat, Berbagai lomba yang ikuti yaitu Lomba baca puisi, pidato, bercerita, dan pidato berbahasa inggris.

 

Sementara, Untuk jumlah peserta lomba baca puisi tingkat SD berjumlah 16 orang, lomba puisi tingkat SMP berjumlah 12 orang, lomba puisi tingkat SMA berjumlah 9 orang, lomba pidato bahasa Inggris tingkat SMA berjumlah 8 orang, lomba pidato tingkat SMP berjumlah 11 orang sedangkan lomba bercerita Tingkat SD berjumlah 15 orang.

 

"Semoga kedepan kegiatannya dilaksanakan tidak lagi disini bisa dilaksanakan di gedung pertemuan, biar anak-anak lebih nyaman mereka pakai pakaian adat, merias sehingga pemahaman dan daya ingat mereka jadi kurang, kalo disini panas," ungkapnya

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan