Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Nonformal

ILUSTRASI. Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Non-Formal.--

Equal Education merupakan program pendidikan yang memberikan kesempatan bagi perempuan yang tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal. Pendidikan yang adil membantu perempuan memperoleh ijazah formal dan meningkatkan kualitas pendidikan. Berdasarkan statistik Indonesia, tingkat partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi di Indonesia juga meningkat dari 42,3% pada tahun 2016 menjadi 46,1% pada tahun 2022.

 

Selain itu, perempuan mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan di berbagai bidang. Jumlah perempuan yang menjabat sebagai kepala daerah di Indonesia diperkirakan akan mencapai 41 pada tahun 2022, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pendidikan nonformal dapat meningkatkan keterampilan profesional perempuan. Hal ini membantu perempuan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.

 

Demikian pula, pelatihan keterampilan membantu perempuan mengembangkan keterampilan kerja yang mereka perlukan untuk bekerja di berbagai bidang. Menurut Badan Pusat Statistik, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia diperkirakan akan mencapai 54,1% pada tahun 2022. Pendidikan nonformal dapat memperkuat kesadaran politik perempuan.

 

Hal ini dapat mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik dan pengambilan keputusan. Program pendidikan politik dapat memberikan perempuan informasi dan pengetahuan tentang sistem politik dan proses pengambilan keputusan.

 

Program kampanye dapat mendorong perempuan untuk terlibat dalam proses politik. Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada tahun 2022, jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam pemilu di Indonesia mencapai 75,5%. Dan yang terakhir perempuan berhak untuk menentukan reproduksi rumah tangganya sendiri. Pendidikan non formal ada dan siap memfasilisator dalam rangka pemberian informasi dan pengetahuan bagi perempuan tentang kesehatan reproduksi.

 

Hal ini dapat membantu perempuan untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan dan reproduksi mereka.Program pendidikan kesehatan reproduksi dapat memberikan perempuan informasi tentang kontrasepsi, kehamilan, dan persalinan.Menurut data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022, tingkat penggunaan kontrasepsi di Indonesia mencapai 63,5%. Kesimpulannya, pendidikan non-formal memainkan peran penting dalam pemberdayaan perempuan di seluruh dunia. 

 

Pendekatan pendidikan non-formal memberikan perempuan fleksibilitas dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang relevan, serta dapat merespons kebutuhan khusus perempuan. Ini membantu meningkatkan akses perempuan terhadap peluang ekonomi, mengembangkan kepemimpinan perempuan, dan memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan formal yang belum mereka dapatkan. 

 

Selain itu, pendidikan non-formal meningkatkan keterampilan kerja perempuan dan kesadaran politik mereka. Terakhir, pendidikan non-formal juga memfasilitasi pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi, memungkinkan perempuan untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan dan reproduksi mereka.

Tag
Share