Angsa Hitam
Dahlan Iskan bersama SBY.-foto: dok disway-
Judul skenario itu: "Angsa Hitam". Yang membawakan: Andi Widjajanto. Pentasnya: Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Arenanya: Pullman Hotel, Jakarta.
"Apakah kita siap menghadapi keadaan Angsa Hitam," ujar Andi Widjajanto di seminar pertahanan nasional pekan lalu itu.
Presiden SBY (2004-2014), juga melihat lembaga-lembaga internasional melemah. Mulai PBB sampai APEC. Pun di regional tingkat ASEAN.
"Saya malu. Untuk mengatasi konflik sesama anggota ASEAN sampai minta Amerika Serikat turun tangan," ujar SBY dalam keynote speech hari itu.
Sudah lama saya tidak bertemu Pak SBY. Terakhir sekelebatan ketika bersalaman di acara bedah buku Mbak Tutut tiga-empat bulan lalu.
Kini tubuh Pak SBY kelihatan jauh lebih langsing. Ia hari itu memperkenalkan diri dalam jabatan barunya: "predikat saya sekarang adalah seniman".
Presiden SBY memang banyak cawe-cawe dalam seni lukis tahun-tahun terakhir ini. Di samping mencipta lagu dan menyanyi.
Konflik dua negara yang dimaksud Pak SBY adalah kontak senjata di perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Tahun lalu. Saat itu seperti tidak ada inisiatif yang datang dari sesama anggota ASEAN untuk menyelesaikannya. Donald Trump-lah yang turun tangan.
Purnomo Yusgiantoro sendiri adalah penasihat Presiden Prabowo di bidang energi. Ia mantan menteri ESDM. Juga mantan menteri pertahanan. Kini ia menjadi pimpinan puncak di Universitas Pertahanan (Unhan). Maka banyak mahasiswa S-2 Unhan yang hadir. Termasuk dari salah satu jurusannya: prodi keadaan krisis. Itulah prodi satu-satunya di seluruh Indonesia.
Saya juga bertemu banyak teman lama. Dua mantan menlu (Hasan Wirajuda dan Alwi Shihab), mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto yang kami sebut sebagai ''ketua kelas'' di kabinet Pak SBY, banyak pula jenderal yang dulu olahraga pagi di Monas.
Pertanyaan besarnya: Apakah skenario Angsa Hitam ini gejala permanen atau hanya sementara.
"Kalau ini gejala sementara, solusinya mudah. Tidak perlu ada upaya apa-apa. Kita tunggu saja sampai tahun 2029," ujar Andi yang ''berani'' meletakkan jabatan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Di tahun 2029 itu Donald Trump memang berhenti sebagai Presiden Amerika. Tapi tetap saja tanda tanya: siapa yang akan menggantikannya. Di sini tetap bisa muncul skenario Angsa Hitam. Apalagi kalau yang terpilih JD Vance, wapres Trump sekarang.
Istilah politik ''Angsa Hitam'' muncul sudah sejak lama: tahun 1600-an. Yakni sejak ada orang Eropa ke Australia. Di benua baru itu Si Eropa terkejut: ternyata tidak semua angsa itu berwarna putih. Di Australia mereka kaget: menemukan ada angsa berwarna hitam. Berarti tidak benar kepercayaan lama semua angsa itu berwarna putih.