Selimut Danantara

--
Oleh: Dahlan Iskan
Senin 13-10-2025
--
Akhirnya ditemukan: cara realistis memulai proyek panas bumi. Penemunya sosok yang lahir di Swedia, sekolah pindah-pindah di berbagai negara, lulus jurusan geologi di Universitas Texas, di El Paso.
"Saya seratus persen Minang," katanya.
Bapak ibunya memang Minang, istrinya pun masih Minang. Namanya juga masih sangat Minang: Julfi Hadi.
Kini Julfi menjabat direktur utama Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) --anak usaha Pertamina.
Anda sudah sering mengeluhkan ini: potensi geothermal di Indonesia itu terbesar di dunia. Tapi yang sudah jadi listrik baru 2.400 MW --dari potensi sekitar 25.000 MW.
Padahal itu green energi asli Indonesia. Harga listriknya pun murah. Lebih murah dari solar cell. Tapi investasinya memang mahal: USD6 juta/MW. Tapi begitu berhasil, "green"-nya luar biasa. Tanpa perlu beli bahan baku. Boleh dikata seumur hidup mesinnya.
Yang ditemukan Julfi adalah cara memulainya. Misalnya di Seulawah, Aceh. Potensi riil di situ 320 MW.
Untuk mengerjakan proyek tersebut diperlukan investasi sebesar --Anda bisa hitung sendiri.
Tidak mungkin ada perusahaan Indonesia yang punya uang segitu besar. Bank pun akan menolak memberikan kredit.
Julfi memutuskan teknik staging: dikerjakan bertahap. Dimulai dari 30 MW dulu. Yang penting segera dimulai. Desember nanti pengeboran pertamanya dilakukan. Inilah proyek besar pertama di Aceh.
Anda mungkin sudah ikut lupa: proyek Seulawah Agam ini sudah dicanangkan sejak --saya sendiri juga lupa: mungkin 40 tahun lalu. Setiap ditemukan jalan keluar selalu saja jalan itu buntu. Terakhir ketika pendana dari Jerman, WKF, mengundurkan diri. Sepuluh tahun lalu.