Bahaya Terlalu Sering Makan Tepung, Ini Efek Kesehatan Tubuh

Reporter: Yani |

Editor: Yani |

Senin , 25 Aug 2025 - 11:07

Foto: sebagian orang mungkin belum menyadari bahwa kebiasaan mengkonsumsi tepung dalam jumlah berlebih bisa mempengaruhi kondisi tubuh dalam jangka panjang.-Koranlapos-Lahat Pos

bahaya terlalu sering makan tepung, ini efek kesehatan tubuh                            koranlapos.com - mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar tepung-tepungan, memang sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. mulai dari roti, mie, gorengan, kue, hingga camilan renyah, semuanya hampir tidak pernah lepas dari olahan tepung. 
apalagi di era beragamnya pilihan produk makanan instan di pasaran, kita sering kali memilih yang cepat saji tanpa memikirkan kandungan gizinya. padahal, meski praktis dan enak, tepung bukanlah bahan makanan yang sepenuhnya netral bagi tubuh. 
terlebih lagi, sebagian orang mungkin belum menyadari bahwa kebiasaan mengkonsumsi tepung dalam jumlah berlebih bisa mempengaruhi kondisi tubuh dalam jangka panjang.
baca juga:dana kaget: panduan lengkap klaim saldo gratis rp150.000 hari ini
untuk itu, penting untuk mengelola menu harian dengan benar agar tetap sehat dan bergizi serta tidak didominasi oleh kandungan tepung. mari kita ketahui apa saja efek yang akan terjadi jika kamu terlalu sering mengkonsumsi makanan berbahan dasar tepung.
1. muka akan terlihat seperti bengkak
kebiasaan mengkonsumsi makanan berbahan dasar tepung dalam jumlah berlebih bisa membuat wajah tampak bengkak atau sembab. hal ini biasanya disebabkan oleh retensi air, di mana tubuh menahan cairan lebih banyak akibat asupan karbohidrat olahan yang tinggi. akibatnya, wajah jadi terlihat kurang segar.
selain itu, makanan dari tepung sering kali diolah dengan tambahan garam, minyak, atau bahan lain yang makin memicu penumpukan cairan. kalau kondisi ini berlangsung terus-menerus, penampilan wajah bisa terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
2. berat badan mudah naik lebih cepat
terlalu sering mengkonsumsi tepung, tubuh mudah menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai lemak. inilah alasan kenapa orang yang hobi makan makanan berbahan dasar tepung biasanya lebih cepat mengalami kenaikan berat badan. padahal, tepung olahan rendah serat sehingga tidak memberi rasa kenyang tahan lama.
baca juga:selamat! dana kaget membuka kesempatan saldo gratis hari ini
tanpa disadari, kalori yang masuk ke tubuh jadi jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan. kondisi ini bisa makin parah bila tepung diolah menjadi gorengan atau makanan manis tinggi gula.
3. kulit rentan bermasalah
lonjakan gula darah akibat karbohidrat sederhana dapat memicu produksi minyak berlebih dan peradangan, yang akhirnya memunculkan jerawat di wajah. selain jerawat, kulit juga bisa tampak lebih kusam karena kurangnya nutrisi penting yang seharusnya diperoleh dari makanan sehat lain seperti sayuran atau buah.
akibatnya kulit kehilangan kesegaran alaminya. bagi sebagian orang, kebiasaan ini juga bisa mempercepat tanda penuaan dini. kerutan lebih cepat muncul karena tubuh kekurangan antioksidan yang dibutuhkan untuk menjaga elastisitas kulit.
4. lebih gampang lelah
meski makanan dari tepung bisa memberi energi cepat, rasa lelah juga datang lebih cepat. ini karena tepung olahan membuat gula darah melonjak tinggi lalu turun drastis dalam waktu singkat. hasilnya, tubuh terasa lesu, mengantuk, atau sulit fokus. kondisi dikenal sebagai sugar crash, dan biasanya membuat orang jadi ingin makan lagi untuk mengembalikan energi.
baca juga:toyota resmi luncurkan camry hybrid sprint edition, dengan tampilan lebih sporty
siklus ini berulang terus sehingga tubuh tidak benar-benar mendapat energi stabil. dalam jangka panjang, rasa lelah berlebihan bisa mempengaruhi produktivitas sehari-hari. bukan hanya soal kesehatan, tapi juga kualitas kerja, belajar, atau aktivitas lainnya jadi ikut terganggu.
5. gula darah tidak stabil
efek paling nyata dari konsumsi tepung berlebih adalah kadar gula darah yang mudah naik-turun. karbohidrat sederhana dalam tepung cepat diubah menjadi glukosa, membuat gula darah melonjak tinggi dalam waktu singkat. setelah itu, tubuh melepaskan insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan gula darah.
saat gula darah turun drastis, kamu bisa merasa lemas, lapar lagi, bahkan pusing. kondisi ini membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan energi. jika kebiasaan ini dibiarkan, risiko jangka panjang seperti resistensi insulin dan diabetes bisa meningkat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Koran Lahat Pos Edisi Selasa 26 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan